Saat itu sebelum menuju hari H ujian, aku benar-benar belajar seperti tidak ingin menyia-nyiakan kesempatan yang ada tersebut.Â
Dan juga benar-benar menyerahkan semuanya sama yang di atas. "Jika memang aku tidak lulus di tahun ini ya Allah, maka kuatkanlah hati kedua orangtuaku untuk menerima semuanya ya Allah." Do'a pasrahku kepada-Nya.
Waktu itu, sebelumnya aku sudah berpikir jika aku tidak lulus juga di SMMPTN-barat ini, aku memutuskan untuk masuk PTS (Perguruan Tinggi Swasta) dan bahkan juga berpikir untuk gap year.Â
Setelah aku berfikir sematang-matangnya untuk ke depan, aku lebih memilih untuk masuk ke PTS dan akan mengulang di tahun depan nanti.Â
Kedua orangtuaku pun setuju dengan keptusanku tersebut, "Gimana baiknya menurutmu, mama do'akan itu keputusan yang terbaik. Semoga Allah memberikan kesempatan kepadamu untuk harapan terakhir ini nak. Banyak-banyak berdo'a ya." Ucap mamaku dengan pasrah.Â
"Iya ma, terima kasih ma dan aku meminta maaf karena belum bisa membahagiakan mama dan papa dengan hasil nilaiku hingga sampai saat sekarang ini. Aku minta doa'anya ya ma, hanya ujian ini harapan aku satu-satunya ma." Balasku sambil memeluk mamaku dengan tangisan.
Tepat di hari H ujian SMMPTN-barat sudah tiba, saat itu di akhir bulan Juni. Karena aku dapat sesi ke 2 jam selesai zuhur, aku selesai salat subuh ketika itu langsung belajar kembali membahas soal-soal UTBK sampai jam 11 siang.Â
Selesai itu, aku siap-siap pergi ujian yang diantarkan oleh papaku. Sampai di sana, aku membahas soal kembali dan berdo'a sebelum tepat jamnya di mulai, lalu disela-sela itu, aku juga meminta do'a kepada papaku.Â
Di jam 13:10, aku sudah memasuki ruangan UTBK, dan rasanya tidak terlalu menegangkan dari yang sebelumnya.Â
Tepat jam 13.15, ujian sudah dimulai dan muncul soal-soal di layar komputerku. Alhamdulillah, aku merasa lega bisa mencukupi waktu untuk menjawab semua soal.Â
Sudah pukul 17:50, aku sudah selesai ujian dan keluar dari ruangan tersebut. Pengumuman hasil SMMPTN-barat ini, diumumkan pada akhir bulan Juli saat itu.