Mohon tunggu...
Octorina Respatiningdyah
Octorina Respatiningdyah Mohon Tunggu... Swasta -

Pelancong jalanan

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Gereja

4 Mei 2017   12:58 Diperbarui: 4 Mei 2017   13:06 113
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Minggu ketiga kami menolak ikut ke gereja. Mas B langsung menghilang main. Saya ditanya ibu kenapa tidak mau ke gereja, beliau berusaha membujuk tapi kali ini saya bersikukuh menolak. Bagi saya mas A sudah wanprestasi karena tidak memenuhi janjinya yaitu boleh bermain dihalaman gereja sepulang misa dan janji dibelikan jajan yang tidak pernah ditepati. Bagi saya sianak gembul yang doyan makan di php soal jajan sakitnya tuh disiniii (sambil mewek bombay).

Lama saya tidak pernah lagi kegereja karena mas A kemudian mendapat pekerjaan diluar kota. Beberapa tahun kemudian sekali saya diajak lagi kesekolah minggu saat perayaan Paskah . Kali ini saya sudah tidak ingin guling guling ditaman atau berlari larian main petak umpet. Bahkan saya juga tidak ingin mencari telur paskah meski diajak oleh guru sekolah minggu dan para suster. Saya hanya memandangi anak anak kecil ribut mencari telur. Saya sigembul merasa sudah besar dan tidak ingin bermain dengan anak kecil. Meski waktu itu saya baru kelas 2 SD.

 Setelah itu saya tidak pernah lagi kegereja. Sekarang saya hanya kegereja kalau ada kondangan anggota keluarga yang menikah. Mendengarkan paduan suara gereja serasa membawa kembali kenangan masa kecil ketika saya bermain ‘ser etek etek’ dan mencoba mengutil uang kolekte.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun