Mohon tunggu...
Robby Milana
Robby Milana Mohon Tunggu... -

Pihak kelurahan mencetak KTP saya dengan nama lengkap Robby Milana. Saya benar2 cuma orang biasa aja. Orang bilang, akar rumput. Saya gemar membaca, menulis, mendengar, dikritik dan menelaah apa saja yg singgah di indera-indera tubuh saya. Tidak ada hal yg istimewa dlm diri saya, kecuali saya selalu merasa gelisah menjadi warga Indonesia yg ingin negerinya selalu dihargai negara lain karena kualitas, bukan karena "gaya"-nya.

Selanjutnya

Tutup

Bahasa

Membuka Orang Lain

21 Februari 2012   10:43 Diperbarui: 25 Juni 2015   19:22 318
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ilustrasi yg pertama menunjukan sebuah kontak negatif, sementara ilustrasi kedua menunjukan sebuah kontak positif. Sejak awal terjadi kontak, persepsi langsung bekerja. Jika sejak awal kontak terjadi secara negatif, maka sisanya akan berakhir dng negatif pula; paling tdk itulah yg berlaku secara umum. Demikian jg sebaliknya.

Mari lihat ini:

Anda seorang wanita yg berpakaian seksi. Ketika melintasi sebuah jln di suatu malam, Anda di hampiri oleh 3 orang berpakaian putih2, bersorban dan lengkap dng jenggot yg panjang. Mrk mendekati Anda dng langkah2 gagah dan cepat, ekspresi muka mrk jg terlihat kaku. Sekejap itu pula langsung terjadi kontak negatif: Anda menganggap 3 laki2 itu sbg anggota FPI yg mau menggrebek Anda. Tanpa pikir panjang, Anda langsung berlari sekencang yg bs Anda lakukan, kalo perlu sambil berteriak, "Saya bukan WTS! Sy bukan WTS! Sy hanya pedagang kosmetik!!"

Kontak negatif atau positif bs terjadi dalam sekejap. Anda tdk bisa membuka orang lain dng menunjukkan sebuah kualitas kontak negatif. Namun sebaliknya, orang bs langsung membuka dirinya ketika mrk melihat ada kontak positif yg Anda tunjukan, seperti menunjukkan sebuah senyuman yg jujur. Sebuah senyuman yg jujur dan diberikan pd saat yg tepat, akan sangat mampu menerobos "jarak" antara Anda dng orang lain.

Kisah Burung Hutan

Alkisah ada seorang anak laki2 yg angkuh ingin mempermalukan seorang tua yg bijaksana. Anak laki2 itu terkenal sok tahu dan selalu ingin mempermalukan siapapun yg diinginkannya. Suatu ketika anak laki2 itu bertemu dng sorang tua bijaksana di sebuah hutan. Dia merasa inilah wkt yg tepat utk mempermalukannya. Maka anak laki2 itu kemudian menangkap seekor burung kecil, lalu membawanya kepada si laki2 tua di dalam genggamannya.

Sampai di depan laki2 tua, anak td bertanya tanpa basa basi, "Menurut Anda, apakah burung di dlm genggaman saya msh hidup atau sudah mati?" Anak ini licik. Jika si lelaki tua menjwb burung itu sudah mati, maka dia akan melepaskannya spy burung itu terbang kembali ke tengah hutan dan berkata, "Anda salah! Burung itu terbang dng sehat." Lalu tertawa atas kemenangannya. Sebaliknya jika lelaki tua itu menjawab burung itu msh hidup, maka anak td akan meremas kuat2 burung di dlm genggamannya hingga mati.

Maka ketika mendpt pertanyaan, "Menurut Anda, apakah burung di dlm genggaman saya msh hidup atau sudah mati?" si lelaki tua bijaksana cuma menjwb dng lembut, "Burung itu ada di tangan mu, wahai anak. Kau yg pny kuasa utk membiarkannya hidup atau membuatnya mati. Semua keputusan ada di tangan mu..."

Sontak wajah pongah anak tadi berubah pucat. Dia kelu krn merasakan di dlm hati dan pikirannya sesuatu tengah terjadi dengan cepat; sifat sok tahu dan kesombongannya berganti dng keterbukaan yg jujur pd si orang tua.

***

Saat kita mampu membuka orang lain, mrk yg berniat buruk sekali pun akan takjub dan membuka dirinya. Ini hal yg sulit dilakukan, namun bukannya tdk mungkin.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun