Pada Jurnal Refleksi Modul 2.2, yaitu tentang Pembelajaran Sosial dan Emosional (PSE), saya menggunakan model 9 yaitu Gaya Round Robin untuk memperkaya pengalaman dalam menulis. Pada refleksi di modul-modul sebelumnya, saya telah menggunakan model 4F (Facts, Feelings, Findings, Future), Teknik 6 Topi ( Six Thinking Hats ), Segitiga Refleksi dan 4C (Connection, Challenge, Concept, Change).
Berikut panduan pertanyaan untuk membuat refleksi model Gaya Round Robin
1) Apa hal yang paling Anda kuasai setelah pembelajaran hari ini? Mengapa Anda merasa hal tersebut bisa membuat Anda sangat menguasainya?Â
2) Apa hal yang belum Anda kuasai setelah pembelajaran hari ini? Apa yang akan Anda lakukan untuk mengatasi hal tersebut?Â
3) Apa hal yang masih membingungkan Anda dari pembelajaran hari ini? Ceritakan hal-hal apa saja yang membuat hal tersebut membingungkan.
Apa hal yang paling Anda kuasai setelah pembelajaran hari ini? Mengapa Anda merasa hal tersebut bisa membuat Anda sangat menguasainya?
Pada tanggal 24 - 25 Juni 2024 adalah waktu untuk berselancar di Modul 2.2 (PSE), yaitu mulai dari diri dan eksplorasi konsep pembelajaran sosial dan emosional. . Pada pembelajaran ini saya menguasai di antaranya definisi pembelajaran sosial dan emosional, kompetensi sosial dan emosional, kesadaran penuh (mindfulness) sebagai dasar penguatan 5 kompetensi sosial dan emosional, implementasi pembelajaran sosial dan emosional di kelas dan sekolah serta langkah-langkah yang dapat dilakukan untuk memperkuat pembelajaran sosial dan emosional PTK di sekolah.
Kompetensi sosial dan emosional yang harus dikuasai, baik oleh PTK maupun murid adalah :
1. Kesadaran diri
2. Manajemen diri
3. Kesadaran sosial
4. Keterampilan rerelasi
5. Pengambilan keputusan yang bertanggung jawab
Cara implementasi pembelajaran sosial dan emosional di kelas dan sekolah dapat diberikan melalui :
1. Pengajaran eksplisit
2. Integrasi dalam praktek mengajar guru dan kurikulum akademik
3. Menciptakan iklim kelas dan budaya sekolah
4. Penguatan kompetensi sosial dan emosional Pendidik dan Tenaga Kependidikan (PTK) di sekolah
Saya merasa sangat bisa menguasai konsep Pembelajaran Sosial dan Emosional ini karena saya dan teman-teman CGP memulai perjalanan di modul ini dengan mengeksplor konsep pada tanggal 24-25 Juni 2024, di mana CGP mempelajari konsep pembelajaran sosial dan emosional dengan kerangka kerja CASEL dan implementasinya.
Pada tanggal 27-28 Juni 2024, CGP diberikan waktu untuk berdiskusi dalam kelompok dan mempresentasikannya dalam Ruang Kolaborasi. Di tahap ini, CGP berdiskusi tentang contoh ide penerapan 5 kompetensi sosial dan emosional bagi murid dan rekan-rekan pendidik dan tenaga kependidikan di sekolah, khusunya kelompok saya membahas pada jenjang SMA.  Diskusi berlangsung dengan aktif dan antusias. Masing-masing anggota menyampaikan idenya hingga tanpa terasa waktu yang diberikan oleh fasilitator, Bapak Pangarso Yuliatmoko, S.Pd terasa kurang. Akhirnya saya dan teman-teman kelompok SMA melanjutkan diskusi di luar Ruang Kolaborasi yaitu di WhatsApp Group. Hal inilah yang membuat pemahaman saya semakin menguasai  pembelajaran sosial dan emosional.
Setelah mendapat penguatan dari sesama CGP dan fasilitator di ruang kolaborasi, kegiatan selanjutnya adalah mendemonstrasikan pemahaman dalam bentuk Demonstrasi Kontekstual tentang penerapan kompetensi sosial dan emosional (KSE) dalam pembelajaran melalui 4 indikator. Adapun tugas Demonstrasi Kontekstual tersebut adalah membuat RPP/modul ajar dengan memasukkan minimal 2 KSE yang akan diimplementasikan dalam pembelajaran. Untuk memenuhi tugas ini saya mengunggah RPP Â kelas X semester 1, mata pelajaran Ekonomi, yaitu materi kelangkaan.