Mohon tunggu...
Residensi Sastra
Residensi Sastra Mohon Tunggu... Editor - Media Sastra Online

Residensi Sastra merupakan Ruang dan Panggung media berkarya dalam dunia literasi dan sastra Indonesia. Gerakan inspirator untuk mewujudkan para penulis dan penyair agar terus bersinergi dengan melibatkan berbagai pembinaan kesusastraan. Semoga ini menciptakan keyakinan dan kepercayaan kepada para penggiat literasi dan sastra dalam berkarya secara mentalitas dan produktivitas, juga terlibat terampil melangkah secara nyata maupun maya. Yang tengah bergulir sejak tanggal 21 Juli 2022. Residensi Sastra membuka kesempatan memuat karya-karya para penulis dan penyair terlebih dalam dunia sastra dari seluruh Nusantara. Juga melalui aktivitasnya di Instagram, Facebook, atau blog yang telah memuat ratusan karya terpilih dan selektif. Dalam aktivitasnya juga mengagendakan seminar workshop atau pelatihan melalui live bersama para narasumber yang handal. Dan merilis karya-karya terbaik dari kontributor untuk diterbitkan dalam buku. Dari kami mengucapkan selamat! Atas karya dahsyatnya yang telah termuat oleh Residensi Sastra. ___________________ Partner: - Komunitas_Pelataran Sastra Kaliwungu - Komunitas_Titan Arum - Media_Obyektif.id

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Residensi Sastra Edisi #5 || Sabda Pemabuk

23 Juni 2023   08:46 Diperbarui: 23 Juni 2023   09:24 94
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sabda pemabuk 

By: Dzakwan Ali

Aku ingin bercerita 

Tentang realita 

Merebah sebentar lagi musnah

Bercecer tercemar

Mabuk kuasa merajalela

Berdesak kepalsuan 

Mabuk tahta merampas hak sejahtera

Mabuk nikmat fana 

Menggali lubang neraka 

Sabda pecandu 

Mengadu terus bercumbu rayu

Meneguk nafsu 

Menanggung hidup tanpa cahayaMU 

Indramayu , 16 Januari 2023

Aku Masih Bertemu Denganmu

By: M. Nur Khotim

Aku masih bertemu denganmu

Pertemuanku denganmu saat ini

bukan lagi temu dunia nyata, semu atau virtual.

Temu beda dimensi, kau di ruang kosong bahagia,

Sedang aku di dunia yang penuh luka.

Aku hanya mampu merapal doa

Rapalan doaku selalu dalam pengiriman

Sedang kau dalam perjalanan berselimut rahmat Tuhan.

Temu kita tak pernah habis

Yaitu pertemuan batinku dan batinmu dalam ruang kasih sayang Tuhan 

yang tak seorang pun bisa masuk

kedalamnya.

Kukirimkan ummul kitab.

Semoga mustajab pada temu yang sangat dahsyat.

Laha alfatihah ....

Alam Resah

By: Novan Aditya Wicaksono

kemungkinan resah teramat lelah,

mendekap harap yang teramat pengap

suara bertebar memberi petuah

atas kesedihan membara terbakar

hening membising, bersuara lengking menerobos kuping

hati bertolak, tapi otak tetap berontak

suara itu menggantung leherku

menjerat kuat, tiada lengking setajam bibirmu

merona cahaya jingga, takjubku atas dirimu

terpatung menggantung

diam suara terkurung

sebab aku tau

riuhnya langkahku

lahir dari badai,

ombak pun tak tenang.

kau adalah bulir hujan

membasah dengan ceria

disambut dalam setiap doa

awan melambai dari ketinggian

membawa pesan, perihal jiwa kesepian

bayang-bayangnya terjatuh pada genangan air

di bibir lubang jalan tersenyum

kemudian membuyar pada terpaan roda-roda kesunyian

Semarang, 25 Desember 2022

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun