Pada dasarnya, Prinsip ekowisata merupakan berbagai prinsip yang mengatur untuk menyatukan konservasi lingkungan hidup, pengembangan masyarakat dan wisata yang berkelanjutan, berjalan seiringan (Fandeli, C. 2000). Kampung Adat Cirendeu dalam wisatanya telah menerapkan prinsip Ekowisata dengan sangat baik.Â
Hal tersebut dapat dibuktikan dengan lingkungan alam dan budayanya yang masih terpelihara dengan baik. Meskipun demikian, terdapat beberapa tantangan yang perlu dihadapi kedepannya agar penerapan prinsip ekowisata dapat terus berjalan dengan baik. Adapun tantangan tersebut, diantaranya:
- Menurunnya lingkungan fisik akibat aktivitas wisata sehingga kelestarian lingkungan sekitar perlu terus dipelihara dengan baik
- Pengelolaan dan pengembangan masyarakat lokal agar semakin memberikan nilai manfaat yang besar bagi masyarakat sekitar
- Mengembangkan nilai-nilai pelestarian lingkungan dan budaya lokal
- Manajemen pengelolaan wisata yang perlu disesuaikan dengan perkembangan zaman
- Meningkatkan inovasi wisata agar wisatawan dapat tertarik dan kembali berkunjung ke Kampung Adat Cirendeu
KESIMPULANÂ
Saya selaku mahasiswa D4 Destinasi Pariwisata Universitas Airlangga dalam melakukan analisan ini menyimpulkan bahwa kegiatan atau aktivitas pariwisata pada perkembangannya telah menjadi industri pariwisata dan merupakan salah satu sektor yang dapat memberikan keuntungan secara ekonomi.Â
Adanya paradigma demikian menyebabkan kecenderungan pengembangan pariwisata dilakukan dalam skala besar- besaran (massive) yang berdampak adanya degradasi lingkungan, baik fi sik biotis maupun lingkungan sosial budaya.
Pariwisata ternyata tidak selalu menimbulkan dampak positif seperti: penghasil devisa, membuka lapangan kerja dan pertumbuhan ekonomi; akan tetapi secara bersamaan juga menimbulkan berbagai dampak negatif seperti nilai-nilai sosial budaya maupun pencemaran lingkungan fisik dan biotis.Â
Isu dampak negatif pariwisata ini mengakibatkan perubahan paradigma pembangunan pariwisata, dari model pariwisata massal (mass tourism) atau pariwisata konvensional ke model pariwisata alternatif (alternativetourism).Â
Maka dari itu, diperlukan sebuah pengembangan pariwisata dengan berbasis lingkungan atau disebut juga ekowisata. Ekowisata dapat memberikan banyak manfaat, seperti sumber pendanaan bagi kawasan konservasi, perlindungan kawasan konservasi, alternatif sumber mata pencaharian masyarakat lokal, pilihan untuk mempromosikan konservasi dan dorongan upaya konservasi secara khusus.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H