Fenomena kolaborasi ini mungkin bisa merangsang, membuat perekonomian Indonesia kembali berlari, tetapi di saat yg sama membuat ekonomi negara lain terbang.Â
Maksudnya apa? Perilaku konsumtif yg begitu tinggi terhadap produk asing apalagi jika tidak diimbangi dengan kecintaan kepada produk dalam negeri dan produk umkm kita sendiri, tidak akan benar-benar bisa membantu negara kita untuk mengejar ketertinggalan kita terhadap negara lain.Â
Memang masih banyak banyak produk yg belum bisa diproduksi secara mandiri oleh negara ini sehingga ketergantungan terhadap produk asing belum bisa benar-benar diatasi. Tapi bagaimana dengan produk-produk yg sudah bisa kita produksi sendiri? Akankah kita mau untuk lebih memilih produk dalam negeri?Â
Mana yg akan lebih anda cintai? Mcdonald atau brand burger lokal? Nikmatnya resep KFC atau anda lebih pilih ayam goreng tepung lokal yg mudah anda jumpai di berbagai tempat?Â
Seberapa banyak anda mampu habiskan uang untuk membeli produk entertainment asing macam cd musik BTS dibanding membeli konten-konten entertainment Indonesia sendiri yg saya rasa tidak kalah juga?Â
Jangan sampai anda rela menabung demi bisa membeli album baru artis luar, beli tiket mahal konser artis luar namun disaat yg bersamaan membajak untuk bisa menikmati lagu-lagu dari artis kita sendiri di Indonesia.Â
Semoga kita semua, saya, anda yg membaca ini, dan orang2 lain diluar sana sadar bahwa Korea Selatan bisa begitu maju entertainment nya dimulai dari kecintaan warga mereka terhadap produk-produk entertainment mereka sendiri, bukan dengan membawa dan membesarkan produk entertainment orang lain di dalam negeri.
Boleh dong kita suka dengan makanan Mcdonald, boleh dong kita suka dengan K-pop, tetapi maukah kita tetap berkomitmen memajukan produk kita sendiri?Â
Komitmen memajukan produk dalam negeri itu bisa dilakukan dengan banyak cara, sebagai contoh: jika kita berniat membeli album musik BTS seharga 100 ribu rupiah misalnya, maka habiskan juga minimal 2x lipat jumlah uang untuk membeli album musik artis Indonesia sendiri.Â
Jadikan rumus itu menjadi prasyarat kita sendiri untuk tetap bisa menikmati musik luar yg kita benar-benar sukai. Maka di satu sisi kita tetap bisa menikmati produk luar tetapi disisi yang lain kita akan mampu membuat negara kita terbang mengejar ketertinggalan dengan bangsa lain.Â
Pada akhirnya nasib bangsa ini, nasib negara ini ada di tangan warganya sendiri. Kita yang punya pilihan apa yg kita konsumsi. Seberapa banyak uang yg kita setor ke luar negeri dibandingkan kita setor kepada anak-anak bangsa.Â
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!