Bukannya yang menolak warga? Kalaupun ada pembubaran aparat karena tidak ada ijin kumpulan massa dan dan tidak ada protokol kesehatan. Lagipula tanda jasa ini diberikan kepada 71 orang, bukan pak Gatot semata.
Sebagai informasi, tanda jasa ini diberikan kepada pihak-pihak yang berkontribusi selama periode pertama pemerintahan presiden Joko Widodo, ditambah para pejuang covid-19. Pak Gatot berkontribusi dalam posisinya sebagai panglima TNI, jadi sangat beralasan beliau diberi tanda jasa. Kok dibilang permintaan maaf.
Oh ya, kenyataannya Jend. Gatot telah mendapatkan banyak penghargaan dan tanda jasa selama karirnya. Baik dari dalam maupun luar negeri. Jadi penulis pikir pasti di rumah beliau banyak medali-medali itu. Atau jangan-jangan lemari display penghargaan beliau sudah penuh, kalaupun mau dipasang di kemeja dinas sudah terlalu berat, malah sobek nanti kemejanya.
Lagipula presiden Jokowi juga sih kurang peka, masa Jend. Gatot yang sudah banyak tanda jasa malah diberi tanda jasa lagi. Sudah pensiun dari militer ga perlu lagi tanda jasa, andaikata diberi jabatan mungkin lain cerita.
Jend. Moeldoko sebagai pendahulu Jend. Gatot jadi panglima TNI tak lupa Jend. Tito Karnavian sebagai rekan kerja dari kepolisian semasa menjabat panglima TNI saja sudah dapat jabatan, hati ini iri dong pak Jokowi. Sudah dikode dengan surat ketidakhadiran lho, cowok emang gak peka. Gatot (gagal total) deh kode-kodean nya.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H