Meski kita sedang lapar, pikiran jernih tetap dibutuhkan dalam kita akan memilih untuk membeli makanan. Mahal murahnya ongkos jajan diperjalanan, maupun keseharian kita sepenuhnya ada di tangan kita sendiri. Kita sendiri pula yang punya hak untuk memilih membeli di gerai A atau B, untuk jajan atau bawa bekal, untuk memuaskan lidah atau menahan lapar.Â
Bukankah seberapa besar kerelaan untuk mengeluarkan anggaran dari kantongmu ada di tanganmu sendiri. Jangan sampai kita kecewa dengan pilihan kita sendiri, dengan kecerobohan sendiri, kemudian meluapkan kekecewaan itu pada orang lain atau bahkan melakukan pelanggaran hukum seperti ujaran kebencian dan pencemaran nama baik.
Lapar adalah nafsu dan penguasaan nafsu adalah tantangan terberat yang dihadapi setiap manusia di muka bumi. Makanan tidak seberat batu, tetapi makanan tetap bisa menyandungmu. Tetaplah bijak.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H