Mohon tunggu...
Resi Aji Mada
Resi Aji Mada Mohon Tunggu... Lainnya - Tulisan pribadi

Pernah menjalani pendidikan bidang studi Administrasi Negara di perguruan tinggi negeri di kota Surakarta. Pemerhati isu-isu sosial, politik, dan pemerintahan.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Kebebasan Harus Dibatasi dari Media Sosial (?)

24 Oktober 2020   16:00 Diperbarui: 24 Oktober 2020   16:04 230
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Lalu apa yang harus dibenahi? Apa yang harus dibenahi dari media sosial? Pendapat saya pribadi, tidak ada yang harus, dan mungkin tidak ada yang bisa dibenahi dari media sosial. Biarlah media sosial menjadi satu tempat dimana semua orang secara bebas mengemukakan pendapatnya, berbeda dengan forum-forum tatap muka dimana biasanya dibatasi oleh waktu, jumlah  orang yg bisa bersuara dll. 

Yang mesti dibenahi adalah diri manusianya sendiri dalam norma dan etika bermedia sosial. Harus ada perubahan cara pandang bahwa tanpa ada yang melihat, tanpa ada yang mengawasi, tanpa ada yang mengatur, bukan berarti seenaknya dalam mengeluarkan kata-kata. Jangan sampai kita menyakiti, menghancurkan kepercayaan diri, bahkan menghancurkan tujuan hidup dari orang lain hanya karena bahasa dan ucapan yang kita keluarkan. Berpandanganlah bahwa kita mungkin tidak tahu siapa yang sedang kita serang, kita bully, tetapi bisa jadi mereka orang-orang yang sebenarnya paling kita sayang. 

Pada akhirnya kebebasan berpendapat harus terus kita jaga, pertahankan. Tetapi kebebasan yang merusak harus dibuang jauh-jauh. Orang yang kita hadapi di media sosial juga sama-sama anak bangsa yang harus dijaga, kalaupun dari luar, bukankah mereka juga ciptaan Tuhan yang sama dan setara dengan diri kita sendiri, terlepas dari segala perbedaan yang ada. Didalam kepercayaan saya, ada namanya hukum tabur tuai. Apa yang kita tabur di lahan kita sendiri, itu pula yang akan kita tuai dan kita nikmati sendiri. Jangan sampai kebebasan diri kita hilang hanya karena kebebasan merusak yang diri kita lakukan sendiri.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun