Biduk adalah napas
Yang diam
Yang bergerak
Yang menerjang
Mencari arah
Mencari tuju
Mencari jati
Jika tanpa kemudi
Apalah muara?
Hanya senandung, lalu menghampa
Â
Lihat, itu camar menunjuk jalan
Lalu kemana kita bergegas?
Senja sebentar lagi menghampiri
Desau pada lembayung
Riak lalu menggugat
Kita dimana?
Pada siapa?
Ah terlampau misteri
Â
Â
Cempaka Putih, 2016
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!