Dalam film ini jawa merepresentasikan dengan stereotype bahwa jawa adalah orang - orang yang lugu, kampungan, medhok dan lebih sederhana. Jawa adalah suku yang kampungan dengan kesederhanaan sehingga pada film ini menurut orang yang memiliki pandangan berbeda beranggapan terlalu di hinakan. Padahal Jawa dalam film ini banyak membuktikan kekuatan dengan kesederhanaannya mampu mendirikan Band dengan nama Yowis Band, meskipun dalam keadaan sederhananya tidak mudah untuk putus asa dan mematahkan stereotype bahwa jawa adalah orang-orang yang lugu, kampungan, medhok dan lebih sederhana.
Film ini mendapatkan rating dari masyarakat yang cukup baik, terutama masyarakat yang bukan merupakan suku Jawa mendukung dengan adanya film tersebut sebagai motivasi untuk tidak mudah menyerah dalam keadaan sulit sekalipun dengan kesederhanaan dan penulis sendiri menikmati film ini, namun kurang setuju apabila masyarakat jawa dipandang lugu, kampungan serta sederhana dengan identitas yang ditampilkan pada film ini, sehingga menyudutkan suku jawa sebagai kampungan. Walaupun memang dalam cerita selalu dipandang rendah, walaupun pada akhirnya pembuktiannya sangat kuat dalam film ini untuk bangkit dari direndahkan tersebut menjadi suatu pujian.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H