Mohon tunggu...
Resda Atsila
Resda Atsila Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya merupakan seorang mahasiswa yang memiliki hobi bernyanyi dan memasak.

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop

Tantangan dan Solusi dalam Mengatasi Tingkat Pengangguran di Era Digital

29 Juni 2024   10:55 Diperbarui: 29 Juni 2024   11:04 65
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bisnis. Sumber ilustrasi: Unsplash

PENDAHULUAN

Pengangguran adalah kondisi dimana seseorang yang sudah berusia kerja namun tidak memiliki pendapatan atau tidak bekerja. Pengangguran juga merupakan salah satu masalah yang masih harus dihadapi oleh Indonesia hingga saat ini. Tingkat pengangguran yang semakin membludak harus segera diatasi. Terlebih lagi pengangguran juga menjadi salah satu faktor penghambat kesejahteraan sosial. Dengan meningkatnya pengangguran di Indonesia, menjadi salah satu permasalahan terhamabatnya perkembangan ekonomi di Indonesia.

Era digital merujuk pada periode waktu di mana teknologi digital terutama internet, secara signifikan mempengaruhi berbagai aspek di berbagai bidang kehidupan manusia. Teknologi digital memainkan peran penting dalam mengubah cara kita berinteraksi, mengakses internet, transformasi bisnis, pendidikan dan pembelajaran, inovasi teknologi, ekonomi digital dan pengaruh sosial. Era digital sudah menyatu dengan kondisi masyarakat saat ini. Kondisi demikian menyebabkan masyarakat semakin mudah dan memiliki peluang yang lebih besar dalam mengakses berbagai informasi, terlebih lagi salah satu manfaat dari teknologi informasi yang mampu memampatkan keterbatasan ruang dan waktu.

Industri yang saat ini masih menggunakan mekanisme konvensional dipaksa bertranformasi menjadi digital dan berteknologi. Bagi perusahaan yang mampu mengelola transformasi itu dengan baik relatif bisa bertahan menghadapi perkembangan. Sebaliknya, jika itu tidak mampu dilakukan perusahaan terancam bangkrut. Digitalisasi akan mengubah karakter pekerjaan di masa depan. Era digital menjadikan segala urusan lebih mudah dilaksanakan. Namun era digital juga memberi efek negatif atau bersifat mengganggu bagi perekonomian terutama dari sisi ketenagakerjaan. Tak bisa dipungkiri, teknologi informasi di zaman sekarang tak cuma menciptakan bisnis baru, tetapi juga turut memutar roda ekonomi. Era digital pun mampu menciptakan lapangan kerja baru bagi sebagian masyarakat lain. Namun digitalisasi juga menghilangkan atau mengurangi sejumlah pekerjaan.

Tujuan dari penelitian ini untuk memahami tantangan yang dihadapi oleh individu terkait pengangguran di era digital, serta menganalisis solusi dalam dunia kerja yang dapat diakses dalam menghadapi tingkat pengangguran melalui tantangan. Dengan memahami tantangan dan solusi dari era digital dalam dunia kerja, masyarakat akan senantiasa mempersiapkan diri dan berani untuk mengambil langkah-langkah yang tepat untuk beradaptasi dengan perubahan yang terjadi. Kemauan untuk belajar dan beradaptasi dengan cepat juga menjadi kunci sukses dalam era digital dengan menjelajahi serta memanfaatkan kesempatan yang ada didunia kerja yang semakin canggih dengan teknologi digital ini.  

METODE PENELITIAN

Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kualitatif. Menurut Pendekatan kualitatif adalah prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang diamati. (Meleong, 2007) Penelitian kualitatif berfokus pada fenomena sosial, pemberian suara pada perasaan dan persepsi dari partisipan di bawah studi. Penelitian ini bertujuan untuk memahami tantangan serta solusi dalam mengatasi tingkat pengangguran diera digital. Teknik yang digunakan yakni dengan cara library research atau kajian kepustakaan yakni dengan mengumpulkan data dari buku, majalah, atau dokumen terkait yang dapat mendukung penelitian.

PEMBAHASAN

Tantangan Pengangguran di Era Digital

Pengangguran merupakan salah satu permasalahan yang ada. lapangan kerja yang dihadapi Negara-negara berkembang, termasuk Indonesia. Pengangguran dipengaruhi oleh banyak faktor yang berinteraksi satu sama lain dan. mempengaruhi banyak faktor juga. Jumlah penduduk Indonesia yang cukup besar menjadi salah satu faktor penyebab terjadinya pengangguran karena jumlah angkatan kerja meningkat setiap tahunnya. Pengangguran adalah sebuah kondisi dimana seseorang yang termasuk dalam angkatan kerja ingin mendapatkan pekerjaan tetapi belum bisa mendapatkannya. Seseorang yang menganggur, namun tidak aktif mencari pekerjaan tidak digolongkan sebagai pengangguran. Pengangguran dapat terjadi karena ketidakseimbangan di pasar tenaga kerja. Ini menunjukkan jumlah pekerja ditawarkan melebihi jumlah tenaga kerja yang diminta.

Pengangguran merupakan suatu hal yang tidak diinginkan. tapi itu penyakit terus menyebar di beberapa negara, karena banyak faktor mempengaruhinya. Mengurangi jumlah pengangguran memerlukan kerja sama lembaga pendidikan masyarakat, dan lain-lain.

Berikut beberapa faktor penyebabnya pengangguran:

  • Kesempatan kerja yang dapat menampung para pencari kerja masih sedikit. Banyak pencari kerja tidak sepadan dengan kesempatan kerja yang dimilikinya Negara Indonesia.
  • Kurangnya keterampilan yang dimiliki pencari kerja. Banyak angka. Sumber daya manusia yang tidak memiliki keterampilan adalah salah satunya yang menjadi penyebab meningkatnya angka pengangguran di Indonesia.
  • Kurangnya informasi, dimana pencari kerja tidak mempunyai akses pencarian. Cari tahu informasi tentang perusahaan yang kekurangan pekerja.
  • Kesempatan kerja belum merata, banyak lapangan kerja di kota dan menyamakan kedudukan sedikit.
  • Upaya pemerintah dalam memberikan pelatihan masih belum maksimal untuk meningkatkan soft skill.
  • Budaya malas yang masih menjangkiti para pencari kerja menimbulkan dampak buruk bagi masyarakat. Pencari kerja mudah menyerah dalam mencari peluang kerja.

Indonesia sedang mengalami perubahan perekonomian, hal tersebut juga dialami oleh Indonesia melakukan perubahan perekonomian dari sektor pertanian ke sektor industry Peningkatan perekonomian terhadap industri diharapkan dapat meningkatkan perekonomian Indonesia secara signifikan lebih baik. Besarnya angka pengangguran memberikan dampak yang sangat besar terhadap berbagai sector Dampak dari pengangguran berdampak pada menurunnya tingkat perekonomian negara, dampak terhadap ketidakstabilan politik, dampak terhadap investor, dan dampak sosial dan mental.

Solusi Dalam Mengatasi Pengangguran di Era Digital

Ekonomi Digital sangat berperan penting dalam mengurangi angka ekspresi, dan juga pemerintah mencoba untuk menciptakan berbagai macam di sektor ekonomi digital sebagai pemicu percepatan pemulihan ekonomi. Apalagi dalam 2 tahun terakhir ini masyarakat kita sudah mulai bergerak dan mulai menggunakan berbagai macam layanan dari platform online seperti Perdagangan elektronik dan Pada tuntutan, contohnya seperti makanan pengiriman, online logistik, dan ojekon line. Menurut pada tahun 2022, ekonomi digital Indonesia mencapai Rp 77 miliar dan mengalami pertumbuhan sebesar 22% dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Indonesia berhasil menjadi tokoh utama dalam ekonomi digital di ASEAN, dengan sekitar 40% dari total nilai transaksi ekonomi digital di ASEAN terbanyak berasal dari Indonesia. Investasi di sektor ekonomi digital Indonesia juga mengalami pertumbuhan yang sangat positif, sangat terlihat dalam nilai kesepakatan investasi pada kuartal pertama Tahun 2022 sebesar Rp 3 miliar, yang merupakan tertinggi kedua setelah Singapura. Dengan kinerja positif dalam sektor ekonomi digital tersebut, perkiraan penilaian sektor ini diperkirakan akan meningkat menjadi Rp 130 miliar pada tahun tahun 2025, dan diharapkan mencapai antara Rp 220 hingga Rp 360 miliar pada tahun 2030. Prestasi ini didukung oleh kondisi Indonesia, yang memiliki sebagian besar penduduk usia produktif, lebih dari 2.400 perusahaan rintisan (rintisan), sehingga Indonesia ditempati pemeringkatan ke-6 di dunia berdasarkan jumlah rintisan, serta tingkat Penetrasi Internet yang telah mencapai 76,8%. Ini merupakan kemajuan yang sangat besar bagi Indonesia di sektor ekonomi digital. Dengan majunya perekonomian digital di Indonesia tentunya sangat membuka banyak lapangan pekerjaan baru serta muncul inovasi-inovasi baru bagi masyarakat Indonesia sendiri, karena sekarang banyak pedagang yang sudah mulai beralih untuk memilih membuka toko online di berbagai macam platform dan mencoba berinovasi dengan melakukan iklan dan melakukan beberapa strategi pemasaran, keseluruhan masyarakat dipaksa untuk kuat dalam Berkompetisi di dunia digital ekonomi dengan caranya masing masing-masing.

Berdasarkan dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa masyarakat dan organisasi harus bisa beradaptasi dan memanfaatkan teknologi digital, karena jika dimanfaatkan dengan baik teknologi tersebut justru mempermudah dalam menurunkan angka pengangguran di Indonesia. Dengan menjadikan sebagai wadah bisnis, promosi, dan menawarkan jasa dan serta skill yang dimiliki. Selain itu banyak peluang kerja yang bisa dimanfaatkan seperti, e-commerce, data analytic, sosial media specialist, digital marketing dan sebagainya. Yang bisa dijadikan peluang untuk bekerja.  

Strategi Menghadapi Tantangan Dalam Era Digital

Dalam menghadapi tantangan dalam era digital terdapat beberapa strategi untuk dijadikan solusi dalam mengatasi tingkat pengangguran di Indonesia:

1. Invesitasi dalam Pelatihan dan Pendidikan

Untuk menghadapi tantangan era digital, organisasi harus menginvestasikan sumber daya berkualitas baik untuk meningkatkan pendidikan dan pelatihan karyawan. Hal ini mencakup program pengembangan keterampilan digital, pelatihan penggunaan teknologi baru, serta pemahaman tentang perubahan paradigma kerja. Dengan memperbarui dan meningkatkan keterampilan karyawan, organisasi dapat mengatasi kesenjangan keterampilan yang timbul akibat perubahan teknologi yang ada. Perlunya literasi teknologi yang lebih besar sebagai landasan bagi manajer SDM untuk mengakses, mengelola, mengintegrasikan, mengevaluasi, membuat dan mengkomunikasikan informasi. Peserta juga memperkenalkan topik kecerdasan buatan ke dalam diskusi mereka, yang utamanya mengacu pada robotika dan kebutuhan untuk mempelajari cara bekerja dengan robotika.

2. Memperkuat Keamanan Data dan Privasi

Tantangan keamanan data dan privasi merupakan salah satu perhatian utama di era digital ini. Organisasi harus mengadopsi strategi keamanan yang kuat, termasuk penggunaan. Teknologi enkripsi, kebijakan keamanan yang ketat, dan praktik pelatihan karyawan Keamanan digital. Selain itu, penting juga untuk mematuhi peraturan privasi data yang berlaku. Menjaga kepercayaan pelanggan dengan melindungi data pribadinya.

 

3. Fokus pada Inovasi dan Pengembangan Produk

Peluang di era digital kini terletak pada inovasi dan pengembangan produk didukung oleh kemajuan teknologi. Organisasi harus mendorong budaya inovasi dan kreativitas, menumbuhkan kolaborasi antar tim dan mendorong karyawan untuk mengembangkan ide-ide baru. Investasi pada penelitian dan pengembangan teknologi juga tidak kalah pentingnya memanfaatkan peluang pasar yang ada.

 

4. Meningkatkan Kesadaran dan Keterampilan Digital

Dalam meningkatkan kesadaran dan keterampilan digital merupakan upaya penting untuk menghadapi era digital. Organisasi dapat memberikan pelatihan dan sumber daya untuk membantu karyawan memahami penggunaan teknologi baru, perkembangan praktik terkini dan terbaik dalam penerapan teknologi digital. Selain itu, hal ini juga penting untuk dilakukan mendorong pekerja untuk terus belajar dan mengembangkan keterampilan digital mereka harus tetap relevan di pasar kerja yang akan terus berubah.

 

5. Kolaborasi dan Fleksibilitas Kerja

Era digital memungkinkan kolaborasi jarak jauh dan memberikan fleksibilitas internal Bekerja. Organisasi dapat mengadopsi alat kolaborasi online dan platform kerja virtual yang memungkinkan karyawan untuk bekerja secara efisien tanpa dibatasi oleh batasan waktu dan geografis. Fleksibilitas kerja juga dapat meningkatkan loyalitas dan bantuan karyawan organisasi menarik dan mempertahankan talenta terbaik.

6. Mengatasi Ketimpangan Digital

Untuk mengatasi kesenjangan digital, organisasi dapat berperan aktif memastikan akses yang adil terhadap teknologi dan peluang kerja terkait. Hal ini dapat mencakup kemitraan dengan lembaga pendidikan atau program sosial untuk memberikan pelatihan dan akses terhadap teknologi bagi kelompok yang kurang beruntung. Mengadopsi kebijakan inklusivitas dan upaya mengurangi kesenjangan digital akan menciptakan suatu lingkungan pekerjaan yang lebih adil dan berkelanjutan.

Diharapkan dengan adanya implementasikan beberapa strategi tersebut dapat dimanfaaatkan sebagai solusi untuk beradaptasi di dunia kerja pada era digital. Dalam membangun keterampilan dan keamanan organisasi untuk kedepannya supaya lebih sukses dalam dunia kerja yang dimana akan terus mengalami perubahan.

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Di era digital, teknologi digital dan internet memberikan dampak yang signifikan terhadap dunia bekerja, baik dari segi tantangan maupun peluang. Tantangan utama yang dihadapi adalah: pengangguran yang disebabkan oleh ketidakseimbangan antara tenaga kerja, kurangnya keterampilan yang relevan, kurangnya informasi tentang peluang lapangan kerja, kesenjangan pekerjaan, kurangnya pelatihan yang efektif, dan budaya malas bekerja. Pengangguran mempunyai dampak negatif terhadap perekonomian, sosial, mental, politik, dan keamanan. Namun era digital juga membawa peluang baru dalam dunia kerja dengan solusi yang signifikan. Pada era digital memiliki contoh beberapa peluang yang bisa dipelajari meliputi e-commerce, analis data, dan spesialis media sosial. E-commerce memungkinkan penjualan dan pemasaran melalui sistem elektronik, Oleh karena itu, untuk menghadapi era digital, penting untuk terus belajar dan beradaptasi dengan cepat. Kemampuan menguasai teknologi dan mengembangkan keterampilan relevansi akan menjadi kunci keberhasilan dalam menghadapi perubahan yang terjadi di dunia kerja yang akan selalu mengalami perubahan.

Saran

Dengan berkembangnya teknologi yang semakin maju diera digital ini, masyarakat pekerja dan organisasi diharuskan untuk beradaptasi dengan memanfaatkan dengan sebaik-baiknya. Mempelajari bisnis dan pekerjaan di era digital dan menjauhi diri dari kebiasaan malas serta tidak mau belajar hal baru.

DAFTAR PUSTAKA

Alwy, A. (2022). Manajemen Sumber Daya Manusia di Era Digital Melalui Lensa Manajer Sumber Daya Manusia Generasi Berikutnya. Si Batik Jurnal. https://doi.org/10.54443/sibatik.v1i10.334

Budiarta, K. G. (2020). Ekonomi dan Bisnis Digital. Yayasan Kita Menulis. https://kitamenulis.id/2020/04/27/ekonomi-dan-bisnis-digital/

Gregory Mankiw, N. (n.d.). Makroekonomi edisi 6. Jakarta: Erlangga. https://inlislite.uin-suska.ac.id/opac/detail-opac?id=17815

Gusti Ayudiah, D. (2020). Analisis Digitalisasi Industri Penciptaan Kesempatan Kerja dan Tingkat Pengangguran Terbuka di Indonesia. Jurnal Kompleksitas Volume IX,NO.1, 21-22. https://www.neliti.com/id/publications/555252/analisis-digitalisasi-industri-penciptaan-kesempatan-kerja-dan-tingkat-penganggu

Johan, G. M. (2018). Masyarakat Era Digital dan Pendidikan: Antara Peluang dan Tantangan.https://www.researchgate.net/publication/322265378_MASYARAKAT_ERA_DIGITAL_DAN_PENDIDIKAN_ANTARA_PELUANG_DAN_TANTANGAN

Meleong,L.J.(2007). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT RemajaRosdakarya.https://elibrary.bsi.ac.id/readbook/205827/metodologipenelitiankualitatif

Riska Franita, d. (2019). Analisa Pengangguran di Indonesia. Jurnal Ilmu pengetahuan Sosial vol.6.no.1. http://jurnal.um-tapsel.ac.id/index.php/nusantara/article/view/97

Tri Widayanti, d. (2021). Bonus Demografi sebagai Peluang Indonesia Dalam Percepatan PembangunanEkonomi.Cirebon:Insania.http://digilib.uinkhas.ac.id/32411/1/Fadlilah_E20192217

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun