Mohon tunggu...
Resa Roosmana
Resa Roosmana Mohon Tunggu... Freelancer - Perempuan biasa yang senang menulis

Semoga bermanfaat!

Selanjutnya

Tutup

Worklife Artikel Utama

6 Alasan Internal Karyawan Memilih Quiet Quitting

23 Desember 2022   14:13 Diperbarui: 30 Desember 2022   23:55 795
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi karyawan yang enggan diajak "neko-neko" (sumber pexels.com)

sumber: pexels.com
sumber: pexels.com

Motivasi karyawan ini hanya ingin mendapatkan kenyamanan dan pengakuan yang layak. Mereka biasanya menyelesaikan pekerjaanya dengan baik dan memiliki kinerja yang cukup mumpuni, hanya saja tidak tertarik mencampuradukkan kehidupan pribadinya ke lingkungan kerja. 

Pelaku quiet quitting mempunyai prinsip hidup yang kuat sehingga berani mengambil keputusan yang berbeda dari kebanyakan orang.

Saya pribadi adalah pelaku quiet quitting sebelum akhirnya memutuskan untuk keluar dari pekerjaan saya. Saya menghabiskan hampir 5 tahun dari 11 tahun masa kerja saya untuk quiet quitting. 

Efek positif yang saya rasakan cukup beragam, dari segi mental yang lebih sehat, rekan kerja yang tidak lagi mengintimidasi, serta jenjang karir saya di perusahaan. Perlu keberanian ekstra untuk memutuskan melakukan hal tersebut karena efek negatif yang saya dapatkan juga luar biasa.

Intinya adalah, setiap keputusan yang kalian ambil akan membawa dampak positif dan negatif. Jadi persiapkanlah mental dan fisik kalian dengan baik. Persiapkanlah segalanya dengan matang. Jangan sekali-sekali bertindak gegabah. Jika kalian mempunyai cita-cita, bangkit dan wujudkan. 

Saat potensi kalian tidak dihargai, pergi dan cari tempat lain yang mau menghargai itu. Kalian istimewa di tempat yang tepat. Tetap semangat, ya!

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun