Pada saat pandemi covid-19 seperti ini, Proses pembelajaran menjadi tantangan baru seorang pengajar. Pembelajaran saat ini diadakan melalui daring e-learning karena larangan berkumpul dan tatap muka.
Kebijakan ini menjadikan kegiatan belajar mengajar dalam konteks tatap muka dihantikan sementara dan digantikan dengan pembelajaran dengan system daring melalui aplikasi yang sudah ada. Dengan adanya pembelajaran daring menjadikan proses pembelajaran kurang maksimal.
Maka perlu adanya pemahaman tentang “Teori Belajar”. Karena dengan adanya teori belajar ini, dapat membantu pengajar untuk menyampaikan ilmu pengetahuan kepada muridnya dengan maksimal. Pada dasarnya Teori Belajar sangat banyak, tetapi ada empat teori belajar yang sering digunakan oleh tenaga pendidik di Indonesia dan dapat di implementasikan pada pembelajaran daring.
1. Teori Behavioristik
Yaitu teori yang berfokus pada pengalaman belajar. Pada Teori Behavioristik ini lebih diutamakan terbentuknya perilaku akibat dari proses belajar. Dalam teori ini seorang murid dianggap belajar jika mengalami perubahan pada proses belajar.
Maka, dari teori ini juga belajar memiliki makna stimulus dan respons. Pada input berupa stimulus, yaitu berupa penyampaian materi, pemberian nasihat dan juga pembentukan karakter. Sedangkan pada output berupa respons yaitu reaksi seorang murid yang telah diberikan stimulus oleh guru.
Belajar mandiri dengan teori ini dianggap cocok pada masa pandemi saat ini. Karena pendekatan Teori Behavioristik lebih memperhatikan respons pada murid, yang berakibat adanya interaksi antara stimulus dan respons yang menjadikan murid memiliki pengalaman baru pada proses pembelajaran mandiri akibat pandemi covid-19. Adapun kekurangan dan kelebihan Teori Belajar Behavioristik.
Kelebihan
- Pengajar akan lebih sering membiasakan muridnya untuk belajar mandiri serta terbiasa peka terhadap lingkungan mengajar
- Dengan menggunakan teori ini dianggap cocok untuk mendapatkan kemambuan dalam aspel kecepatan dan spontanitas
- Perilaku ataupun respons dari murid bias dibentuk sesuai keinginan pengajar
Kekurangan
- Tidak semua mata pelajaran dapat di implementasikan dengan Teori Behavioristik
- Pengajar perlu menyiapkan bahan ajar yang matang
- Murid membutuhkan motivasi ekternal dan bergantung kepada pengajar