Mohon tunggu...
Repa Kustipia
Repa Kustipia Mohon Tunggu... Ahli Gizi - Gastronomist (Gastronome)

Membahas Gastronomi di @gastrotourism_academy Berhenti Menjadi Ahli Gizi (Nutritionist Registered) di tahun 2021. Bertransformasi Menjadi Antropolog Pangan dan Mengisi Materi Antropologi Pangan di Youtube : Center for Study Indonesian Food Anthropology Selengkapnya kunjungi tautan : https://linktr.ee/repakustipia

Selanjutnya

Tutup

Nature Artikel Utama

Polikrisis Agroforestri (Wanatani) di Lahan Konversi

2 September 2024   17:56 Diperbarui: 3 September 2024   10:54 236
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: dokumentasi pribadi

Sumbernya bisa dari matahari, angin, air, dan biomassa/bahan organik alami. Bukan bahan bakar fosil. Energi terbarukan tidak menghabiskan sumber daya dan memiliki dampak lingkungan yang lebih rendah, membantu mengurangi emisi gas rumah kaca), dan melindungi hutan, dengan tujuan memperlambat atau membalikkan dampak negatif perubahan iklim pada ekologi manusia. 

Laporan terbaru tahun 2024 dari FAO (Organisasi Pangan dan Pertanian) tentang: The State of The Worlds Forests 2024 memberikan segmentasi prioritas pada keberlanjutan agroforestri bagi para pelakunya, termasuk masyarakat biasa yang ingin mengaktifkan lagi: 

Diversifikasi Produksi: Agroforestri menghubungkan relasi pohon dengan tanaman pertanian dan peternakan untuk meningkatkan keberagaman produk dan manfaat ekonomi, sosial, serta lingkungan yang masih relevan namun berisiko karena lahannya sudah mahal, sempit, dan tidak lestari. Jadi, bagaimana memulai kembali berinvestasi untuk lahan subur untuk dinikmati di masa depan? 

Konservasi Tanah dan Karbon: Sistem agroforestri membantu mengurangi erosi tanah, meningkatkan penyimpanan karbon, dan mendukung kesehatan tanah melalui pohon dan tanaman. 

Idealnya setiap komplek perumahan menyediakan lahan agforestri, jadi tidak terus dibangun untuk bangunan, hal ini jarang ditemukan pada developer perumahan sehingga pandangan antropologi ekologi jelas mengatakan: permasalahan lingkungan dan ekologi akan menggandakan permasalahan sosial. 

Misalnya perubahan iklim pada sektor pertanian langsung menurunkan kualitas panen dan membuat komoditas pangan tidak menarik dan mahalnya irigasi air. Sudahkah siap memberikan ruang-ruang agroforestri untuk meregenerasi kondisi saat ini yang sudah masuk pada dampak krisis iklim? 

Peningkatan Keberlanjutan: Praktik agroforestri meningkatkan keberlanjutan pertanian dengan mengoptimalkan penggunaan lahan, mempromosikan siklus nutrisi dari tanah dan mengurangi ketergantungan pada komoditas seragam/sejenis, dalam konsumsi pangan berpengaruh pada jenis nilai gizi yang tidak beragam. 

Artinya perlu biaya lain untuk memenuhi keberagaman isi piring, ketika praktik agroforestri dilakukan, maka secara langsung menghemat pengeluaran untuk jatah makan (konsumsi sehari-hari secara rutin) hal ini karena dalam agroforestri memiliki keberagaman masa panen dari komoditasnya. 

V. Pelayanan Ekosistem dan Keberlanjutan Pangan dari Agroforestri (Wanatani) 

Intinya: Ekosistem menyediakan layanan seperti penyerbukan, pemurnian air, dan kesuburan tanah, mendukung produksi pangan yang berkelanjutan dan ketahanan lingkungan. 

Buku Agroforestry and Ecosystem Services memberikan perspektif ekologis bahwa interaksi yang kompleks antara relasi manusia dan lingkungan merupakan hasil dari pengumpulan pengetahuan lokal dan adaptasi budaya yang selalu berkembang yang dapat menunjukkan bahwa masyarakat masih sanggup mengelola sumber daya alam secara berkelanjutan, memanfaatkan sistem pertanian tradisional dengan konteks budaya untuk dapat memanfaatkan biodiversitas komoditas. 

Polikrisis Agroforestri (Wanatani) di Lahan Konversi 

Sumber video: Youtube Gastro Tourism Academy (dokumentasi pribadi berwanatani) 

World Economic Forum membuat laporan Era Polikrisis (Laporan Risiko Global di tahun 2023) yang secara umum mendefinisikan bahwa polikrisis adalah situasi ketidakstabilan berbagai sektor seperti: lingkungan, sosial, ekonomi, dan politik yang saling mempengaruhi secara bersamaan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun