Mohon tunggu...
Repa Kustipia
Repa Kustipia Mohon Tunggu... Ahli Gizi - Gastronomist (Gastronome)

Membahas Gastronomi di @gastrotourism_academy Berhenti Menjadi Ahli Gizi (Nutritionist Registered) di tahun 2021. Bertransformasi Menjadi Antropolog Pangan dan Mengisi Materi Antropologi Pangan di Youtube : Center for Study Indonesian Food Anthropology Selengkapnya kunjungi tautan : https://linktr.ee/repakustipia

Selanjutnya

Tutup

Nature Artikel Utama

Pohon Mahoni, Gastronomi dan Etnobotani yang Mulai Rentan Punah Dalam Waktu Dekat

1 Juli 2024   09:41 Diperbarui: 1 Juli 2024   11:56 428
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Seperti ini jika melihat data daftar merah Pohon Mahoni dari IUCN: 

  • Kingdomnya adalah Plantae, artinya pohon mahoni adalah tumbuhan berkayu yang termasuk dalam genus Swietenia, dengan spesies seperti Swietenia mahagoni, dikenal karena kayunya yang keras dan bernilai tinggi. 
  • Phylumnya adalah Tracheophyta, Phylum ini mencakup tumbuhan vaskular yang memiliki jaringan xilem dan floem untuk transportasi air dan nutrisi, sistem vaskular ini kompleks pada pohon mahoni dan penting untuk pertumbuhannya serta distribusinya sehingga memberikan manfaat yang banyak bagi kehidupan. 
  • Classnya adalah Magnoliopsida, pohon mahoni didefinisikan dari kelasnya sebagai tumbuhan berbunga dengan daun bersebar (daun yang tersebar merata di sepanjang batang atau cabang) dan jaringan vaskular yang terstruktur. Kelas ini dikenal juga sebagai dicotyledons (tumbuhan berbiji dua/dua kotiledon). 
  • Ordernya adalah Sapindales, artinya jenis pohon mahoni ini hampir sama seperti pohon jeruk. Sapindales dikenal karena memiliki struktur bunga yang sering dan berukuran simetris dan buah yang beragam, termasuk buah berbulu dan buah kering. 

Untuk melihat kesamaan order jenis sapindales pada bunga dari pohon jeruk dan mahoni seperti ini: 

Sumber gambar: Pixabay.com (bunga dari pohon jeruk) 
Sumber gambar: Pixabay.com (bunga dari pohon jeruk) 
 Sumber gambar: agrotanisejahtera.co.id (bunga dari pohon mahoni) 
 Sumber gambar: agrotanisejahtera.co.id (bunga dari pohon mahoni) 

Pohon Mahoni sebagai Fungsi Ekologis yang Dilestarikan Oleh Masyarakat Sunda Tasikmalaya 

Secara historiografi (penulisan dan studi sejarah) walaupun yang dikumpulkan dari mulut ke mulut namun pesan etnobotanisnya sampai ke setiap turunan masyarakatnya, salah satunya adalah etnis sunda di Priangan Timur wilayah Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat. 

Secara alami pohon mahoni banyak ditanam oleh sesepuh terdahulu karena menganggap pohon mahoni memiliki tekstur kayu yang kuat dan digunakan untuk kontruksi bangunan dan furnitur yang tahan terhadap serangga dan tidak mudah keropos, maka dari itu banyak kebun-kebun kayu mahoni, jati, cayur yang ditanam oleh masyarakat sunda ini.

Selain itu jika melihat pakan ternak yang diliarkan dalam menggembalanya, ternyata beberapa ternak memakan daun mahoni secara terbatas, artinya daunnya juga potensial tidak hanya untuk kompos saja, namun menambah nutrisi pakan. 

Tapi ada studi dari Departemen Kehutanan Amerika pada daun mahoni ada senyawa yang reaktif jika diberikan langsung dalam takaran berlebihan, artinya memang secara alami mengikuti insting hewan ternak saja pada daun mahoni yang berceceran ketika hewan ternak itu digembalakan.

Fungsi Ekologis dalam Perspektif Etnobotani Pohon Mahoni 

Pohon mahoni tidak hanya untuk furnitur, namun keberadaanya diperlukan oleh lingkungan, beberapa studi pohon mahoni: 

  • Pohon Mahoni sebagai fasilitator kualitas tanah, hal ini diperankan oleh akar pohon mahoni yang mampu mencegah erosi tanah dan memperbaiki struktur tanah karena kadar bahan-bahan organik dari pohon mahoni. 
  • Burung dan perkembangbiakannya di pohon mahoni, tentu saja burung adalah hewan penting untuk polinasi (penyebaran benih dan serbuk), maka dari itu berbahagialah apabila di lingkungan kita masih terdapat banyak burung, itu adalah pertanda masih potensial kualitas dari beberapa ekosistem yang bisa disinggahi burung, termasuk pohon mahoni menjadi sarang beberapa burung dan menghidupkan beberapa jenis tumbuhan. 
  • Pohon Mahoni sebagai Kredit Karbon, kemampuan pohon mahoni menyerap karbon dioksida, mengurangi emisi gas rumah kaca dan mendukung upaya mitigasi perubahan iklim serta mampu mengatur suhu, di mana hal ini banyak dilakukan oleh negara-negara maju untuk mengurangi efek panas perkotaan yang bisa meningkatkan kualitas udara karena pohon mahoni mampu menyaring polutan serta menyediakan oksigen yang diperlukan oleh semua makhluk hidup. 

Gastronomi dan Etnobotani Pohon Mahoni 

Hal yang sering terlewatkan dari pengelolaan sumber daya alam adalah memaksimalkan rantai pasok (supply chain) dimana kegiatan ini mencakup proses pengelolaan sumber daya alam dari pemanenan hingga distribusi dan memastikan keberlanjutan. 

Fokusnya adalah meminimalkan dampak lingkungan, mengelola produksi dan konsumsi secara berkelanjutan, serta menjaga keseimbangan ekosistem dengan melibatkan berbagai pemangku kepentingan dalam keputusan dan praktik konservasi, apakah sudah dirasakan oleh masyarakat atau petani atau pemilik kebun komoditas mahoni? 

Membicarakan gastronomi selalu lekat dengan makanan, pangan, budaya dan beragam kreasinya, namun apa hubungannya dengan mahoni yang dikenal sebagai potensi kayu berkualitas? 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun