Mohon tunggu...
Repa Kustipia
Repa Kustipia Mohon Tunggu... Ahli Gizi - Gastronomist (Gastronome)

Membahas Gastronomi di @gastrotourism_academy Berhenti Menjadi Ahli Gizi (Nutritionist Registered) di tahun 2021. Bertransformasi Menjadi Antropolog Pangan dan Mengisi Materi Antropologi Pangan di Youtube : Center for Study Indonesian Food Anthropology Selengkapnya kunjungi tautan : https://linktr.ee/repakustipia

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Bioantropologi Etnobotani Pangan sebagai Konvergensi Interdisipliner Gastronomi

23 Maret 2024   16:06 Diperbarui: 24 Maret 2024   09:53 486
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar : wikipedia.com

Jadi sudahkah dalam kondisi ini manusia modern saling berbagi kenikmatan cita rasa pada kelompok-kelompok yang sedang dalam keadaan sulit mendapatkan akses pangan ?

Bersatulah untuk keberlanjutan hidup yang rukun dari tenggang rasa yang terbentuk secara akumulatif. 

Sumber video : Youtube Center for Study Indonesian Food Anthropology 

Di negara maju pun kajian bioantropologi etnobotani pangan sudah banyak terdokumentasikan dan menjadi kajian menarik untuk keberlanjutan ekologi. 

Nancy  J . Turner, seorang etnobotanis dan antropolog dari Kanada menggambarkan lebih dari 100 tanaman tradisional yang dikonsumsi dari hasil panen yang ditanam oleh kelompok pribumi pesisir yang tinggal di pantai British Columbia, Alaska dan Washington. Nancy mendokumentasikan ini dalam bukunya yang berjudul Food Plants of Coastal First People. 

Konvergensi Interdisipliner Gastronomi, Arah Baru Masa Depan Sosio Budaya Pangan 

sumber gambar : dokumentasi pribadi 
sumber gambar : dokumentasi pribadi 

Menyelami bioantropologi dalam kajian antropologi pangan dan gastronomi adalah mengumpulkan jejak empiris historis dari kebiasaan manusia beradaptasi dan bertahan hidup dari sisi konsumsi dan bagaimana manusia terdahulu beresiliensi terhadap berbagai tantangan ekologis, sosiologis dan psikologis sehingga terbentuklah manusia-manusia yang memiliki mentalitas bertahan hidup dalam berbagai kondisi, salah satunya adalah menahan lapar dan menghilangkan rasa lapar, bahkan manusia tersebut keracunan dalam konsumsi komoditas pangan dan non-pangan sebelumnya (dimana hal ini merupakan uji coba manusia yang bisa diambil pelajarannya oleh manusia lain ketika menemukan jasadnya pada zaman dahulu), lebih jauhnya lagi hal ini dibahas dalam paleogastonomi, studi Repa Kustipia pada penelusuran jejak paleogastronomi pada Meganthropus Paleo Javanicus (Manusia purba tertua berbadan besar yang ditemukan di Sungai Bengawan Solo) dan kontribusinya pada keragaman komoditas pangan dan perkembangan pengolahan pangan dan obat tradisional. 

Paleogastronomi sendiri merupakan studi pola makan manusia purba berdasarkan catatan dan bukti-bukti arkeologis tentang sumber komoditas pangan dan makanan masa lampau, dari penelitian paleogastronomi mengarahkan pada aspek : sisa-sisa makanan dari berbagai zaman (pra-sejarah hingga modern) serta hubungannya dari dampak ekologis yang dihadapi manusia purba pada evolusi diet dan evolusi cara makan terhadap kebudayaannya. Hal ini juga menginspirasi berbagai praktisi kesehatan untuk melacak diet paleo/paleo diet. 


Sumber video : Youtube Repa Kustipia 

Konvergensi Interdisipliner Gastronomi mengajak manusia untuk bisa menerima bidang baru dan dikolaborasikan dengan bidang lama agar selalu inovatif dalam berbagai penyesuaian keseimbangan menghadapi zaman sekarang. 

Konvergensi adalah penggabungan beberapa aspek, sedangkan interdisipliner merupakan penggabungan antar disiplin misalkan disiplin ilmu : antropologi biologi/bioantropologi, etnobotani, dan ilmu pangan menjadi : Bioantropologi Etnobotani Pangan. Hal ini harus disambut dengan baik karena tujuan dari setiap disiplin ilmunya menawarkan banyak hal-hal metodologis dari berbagai pemahaman yang komprehensif dari suatu fenomena yang terjadi serta terdokumentasi oleh para ilmuwan, sehingga manusia lebih siap mengimplementasikan sains eksakta dan sains sosial terhadap kehidupannya baik dalam keseharian, penemuan dan perkembangan pengetahuan dengan penelitian, atau mendebatkan hal-hal empiris untuk menemukan solusi terbaik dari berbagai problematik yang dihadapinya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun