Apa yang dimaksud dengan Etnobotani?Â
Sepertinya kata ini tidak asing, namun tidak populer dan sulit diterjemahkan dan didefinisikan, kapan terakhir mendengar kata etnobotani? Kalau botani itu sering ya didengar atau ditemukan, bahkan jika berkunjung ke Kebun Raya manapun di Indonesia kata botani selalu terpampang pada berbagai tumbuhan.Â
Memang arti kata dari botani adalah ilmu tumbuh-tumbuhan. Bagaimana dengan etnobotani? Apa yang dipelajari? Siapa yang melakukannya dan untuk apa? Itu adalah pertanyaan orang awam bahkan pertanyaan anak-anak jika menemukan kata etnobotani.Â
Etnobotani merupakan keilmuan yang mempelajari hubungan antara manusia dan tumbuhan, di mana etno adalah masyarakat atau sekumpulan kelompok manusia dan botani adalah tumbuhan.Â
Orang dengan keahlian ilmu etnobotani disebut dengan etnobotanist bahkan sarjana atau magister bahkan peneliti yang kesibukannya meneliti etnobotani disebut pakar etnobotani, bagaimana jika tidak memiliki gelar akademik namun menyukai dan mempraktikan etnobotani?Â
Tentu saja, boleh disebut pecinta dan pegiat etnobotani dong. Disinilah letak keilmuan yang bisa menjadi setara, karena etnobotani sudah ada hampir 2,5 juta tahun yang lalu, sedangkan kata etnobotani pertama kali digunakan oleh seorang ahli botani bernama John W. Harshberger pada tahun 1895 ketika mengajar di Universitas Pennsylvania, Amerika Serikat.Â
Sekilas Bahasan EtnobotaniÂ
Etnobotani dapat dibahas dari berbagai perspektif, namun yang menjadi perkembangan pengetahuan yang paling eksis adalah mendalami manfaat dari fitokimia atau fitonutriennya.Â
Kebermanfaatan inilah yang bisa menjadikannya tidak hanya berguna untuk seseorang, sekelompok orang atau etnis, dan lingkungan, namun jika diatur secara bijak bisa menjadi sumber penghasilan dalam berbagai sektor ekonomi, kemudian adanya proses budidaya sehingga kualitasnya bisa terus dikembangkan dan jumlahnya menjadi lebih banyak bahkan jenisnya bisa menjadi beragam.Â
Fitokimia sendiri secara singkat mempelajari segala jenis zat kimia atau nutrien yang diturunkan dari sumber tumbuhan, termasuk sayuran dan buah-buahan. Tidak hanya fitokimia saja, etnobotani membahas berbagai keunikan sehingga tidak ada parameter kesalahan untuk sebuah justifikasi, ingat kembali bahwa etnobotani mempelajari hubungan manusia dan tumbuhan.Â
Jadi, jika menurut perspektif teknologi medis suatu tumbuhan itu tidak bermanfaat, belum tentu menurut suatu masyarakat tertentu demikian, bahkan inilah uniknya etnobotani.Â