Mari rasakan secara jujur di Indonesia sendiri, adalah pemandu wisata muda yang dipekerjakan pemerintah setempat dalam mendampingi wisatawan ? Bahkan tukang parkir saja banyak oknumnya.Â
4. Jepang memikirkan dan peduli Isu lingkungan dari Sampah Pangan.
Lihatlah dalam beberapa acara, jika ada peserta atau penontonnya orang Jepang, maka lokasi akan bersih dan rapi seperti semula dan tidak ada jejak sampah. Karena sadar sampah sudah menjadi budaya yang melekat dan tertancap dalam nalurinya bahwa lingkungan yang bersih akan berpengaruh pada kesehatan dan keindahan, terlebih dalam perlakuan limbah dan sampah pangan di Jepang.Â
Di Indonesia, jika ada lokasi wisata baru maka jejak yang terlihat adalah sampah dari material apapun tidak hanya pangan. Dan kesadaran dari setiap individunya masih belum peka, ini perlu kerjasama semua pihak.Â
Sesekali mari kepung saja orang-orang yang buang sampah pangan sembarangan. Dan edukasi di tempat. Apakah harus dengan cara seperti ini memperlakukannya untuk hal spele : sampah pangan/makanan dibuang ditempatnya. Tidak menghabiskan waktu 10 menit.Â
5. Konsep mereduksi sampah pangan Jepang dari dampak Pariwisata Gastronomi.
Menurut Eijiro Yamakita, CEO JTB Corporation. Penerapan reduksi sampah bisa dengan 4 cara yaitu : Procurement (Pengadaan), Preparation (Persiapan), Consumption (Konsumsi), dan Disposal (Pembuangan).
Pengadaan dari segi kelengkapan logistik, sumber daya manusia, bahkan robot diikutsertakan dan disediakan. Persiapan dalam memilah dan membuat kategori sampah pangan dengan menyediakan tempat pembuangannya yang banyak di area umum sehingga bisa terpantau oleh petugas kebersihan.Â
Konsumsi dapat disediakan dari pengolah makanannya dalam pengemasan dan penyajian bahkan pemilihan bahan pangan. Dan terakhir pembuangan, ada tempat khusus untuk sampah pangan dimana teknologi dan inovasi dilibatkan dan digunakan untuk penguraian sampahnya sehingga masih bisa bermanfaat dan selalu dilakukan penelitian.
Di Indonesia penanganan sampah pangan sudah ada yang terintegrasi, namun masih sangat sedikit belum menyeluruh dan merata.Â
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!