Mohon tunggu...
Repa Kustipia
Repa Kustipia Mohon Tunggu... Ahli Gizi - Gastronomist (Gastronome)

Membahas Gastronomi di @gastrotourism_academy Berhenti Menjadi Ahli Gizi (Nutritionist Registered) di tahun 2021. Bertransformasi Menjadi Antropolog Pangan dan Mengisi Materi Antropologi Pangan di Youtube : Center for Study Indonesian Food Anthropology Selengkapnya kunjungi tautan : https://linktr.ee/repakustipia

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Slow Living dan Slow Food, Mari Melambat Sejenak

27 Oktober 2022   05:15 Diperbarui: 29 Oktober 2022   19:30 974
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi masak bareng anak di rumah. (sumber: SHUTTERSTOCK/JACK FROG via kompas.com)

Dokumentasi menikmati Slow Living dan Slow Food ala orang desa. (Foto: Dokumentasi Pribadi)
Dokumentasi menikmati Slow Living dan Slow Food ala orang desa. (Foto: Dokumentasi Pribadi)

1. Membuat jadwal rutinitas yang memiliki durasi waktu istirahat, misalnya bekerja 2-3 jam, gunakan 30-45 menit istirahat. 

2. Menikmati fase hidup dan memperlambat ekspektasi dan harapan yang terlalu jauh dijangkau yang isinya hanya angan-angan belaka.

Ubahlah menjadi ekspektasi berjangka seperti harapan dan target esok hari, 1 minggu kedepan, 1 bulan kedepan, 3 bulan kedepan, 6 bulan ke depan, dan 1 tahun kedepan. Dengan begini target pun akan mudah dicapai, daripada berangan-angan suatu hari nanti. 

3.  Meminimalisir kegiatan yang dominan menyimak, seperti 3 jam menonton youtube tanpa henti, rasanya sama seperti 1 jam bersepeda untuk berolahraga, 1 jam memasak bersama membuat masakan tradisional yang bisa dinikmati bersama, 1 jam piknik santai di taman kota dan ngobrol dengan orang-orang yang dicintai. 

4. Mengurangi hal-hal konsumtif. Slow living mengingatkan akan tetap santai dan tidak terburu-buru, jadi untuk apa latah ingin mengganti baju baru, gawai baru, kendaraan baru, rumah baru, jika yang lama masih bisa berfungsi dan tidak rusak. 

Memangnya dengan benda-benda baru akan langsung merubah nasib seketika? Tentunya sama-sama berproses, kan?

5.  Memiliki menu masakan yang bisa diolah secara mudah untuk 1 hari kedepan atau 1 minggu ke depan, sehingga sebelumnya bisa mempersiapkan bahan-bahan apa dan alat masak apa yang diperlukan. 

Milikilah resep yang mudah dipraktikan dan tidak menyusahkan, namun tetap enak dinikmati. 

6. Mengurangi penggunaan berbagai alat masak yang merepotkan dan harus beberapa tahap, kalau masakan bisa matang sempurna dan sudah enak dengan satu teknik olah.

Mengapa harus beberapa kali proses seperti sudah direbus, dikukus, digoreng, itu akan menghamburkan waktu dan merusak nilai zat gizi pada makanan karena pemanasan. Jika ayam itu matang dengan hanya dipepes, nikmatilah. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun