Mohon tunggu...
Repa Kustipia
Repa Kustipia Mohon Tunggu... Ahli Gizi - Gastronomist (Gastronome)

Membahas Gastronomi di @gastrotourism_academy Berhenti Menjadi Ahli Gizi (Nutritionist Registered) di tahun 2021. Bertransformasi Menjadi Antropolog Pangan dan Mengisi Materi Antropologi Pangan di Youtube : Center for Study Indonesian Food Anthropology Selengkapnya kunjungi tautan : https://linktr.ee/repakustipia

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Literasi Kuliner: Sagu dan Catatan Etnografis Alfred Russel Wallace

24 Oktober 2022   20:58 Diperbarui: 24 Oktober 2022   21:12 274
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mereka bertahan dengan membeli ikan kecil, memakan merpati dan kakak tua dan dimakan dengan nasi serta sagu, bahkan tidak makan sama sekali. 

Seorang pedagang suku Bugis yang tinggal di sana, dan Senaji atau kepala suku, antan pembantu Rombongan Wallace  membekali sayuran, dan yang terakhir memanggang kue sagu segar, memberi beberapa unggas, sebotol minyak, dan beberapa labu. Kemudian Wallace pergi menuju Wilayah Kayoa. Kayoa adalah nama salah satu kecamatan yang terletak di Kabupaten Halmahera Selatan, provinsi Maluku Utara dengan mencicipi kue sagu hangat. 

Wallace pun sampai di Pulau Salawati, Salawati adalah salah satu dari empat pulau utama di Kepulauan Raja Ampat di Provinsi Papua Barat dan berada di bagian barat laut Papua Nugini, di mana ia sering mengunjungi pohon berbunga, terutama sagu dan pandan, terkadang menghirup aroma bunga. 

Akhir Perjalanan Wallace 

Itulah Perjalanan Wallace dalam penemuan sagu di Timur Indonesia, kata sagu tidak murni dicetuskan namun hasil migrasi pendatang, bangsa eropa menyebutnya sagoo, dan nama latin pun Metroxylon sagu, sagu itu dibakukan pada bahasa indonesia untuk mendefinisikan gara-gara atau rumbia. dimana jika merujuk folklore sagu dengan ceritanya, sagu ditemukan oleh leluhur suku asmat. Tentunya perlu pendalaman etnoekologi dan etnobotani tentang sagu lebih lanjut. 

Selengkapnya literasi sagu bisa disimak tayangan ulang pada instagram @hellomaknakata

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun