Mohon tunggu...
Repa Kustipia
Repa Kustipia Mohon Tunggu... Ahli Gizi - Gastronomist (Gastronome)

Membahas Gastronomi di @gastrotourism_academy Berhenti Menjadi Ahli Gizi (Nutritionist Registered) di tahun 2021. Bertransformasi Menjadi Antropolog Pangan dan Mengisi Materi Antropologi Pangan di Youtube : Center for Study Indonesian Food Anthropology Selengkapnya kunjungi tautan : https://linktr.ee/repakustipia

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Pendekatan Biokultural untuk Memahami Kebutuhan Sistem Pangan Berkelanjutan

24 Juni 2022   16:23 Diperbarui: 24 Juni 2022   16:43 1415
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Baik itu dalam pelestarian alam dan memanfaatkannya untuk kelangsungan hidup, adanya adaptasi budaya dengan ekologi juga memiliki alasan filosofis tersendiri. 

Misalnya jika dikaji dari sistem produksi hewan ternak,  tidak semata-mata harus diburu setiap saat, ada waktunya dan hal ini dikarenakan adanya pengetahuan lokal tentang memperlakukan buruannya. 

Begitu juga dengan teknik bertani dan berkebun lainnya.

3. Psikologi. 

Dorongan biologis dan psikologis mempengaruhi bagaimana manusia mengarahkan perilaku terhadap : lingkungan, manusia, hewan peliharaan, hewan ternak, komoditas pangan dan cuaca. 

Ada pengalaman turun-temurun yang mengolahnya menjadi suatu informasi, maka dari itu dalam sistem pangan ini setiap manusia akan memiliki kesadaran akan kebutuhan tentang keberlanjutan kebutuhan dasar seperti : sandang, pangan, papan dan teknologi jika hari ini.

Pendekatan biokultural ini akan menjadi refleksi dan evaluasi tentang betapa kerasnya dan cepatnya kemajuan perubahan global ini, namun dengan pendekatan biokultural dikembalikan lagi bahwa apa yang ditanam dan dipelihara memiliki fase istirahat sejenak untuk bertumbuh dan berkembang. 

Sehingga nilai-nilai kemanusiaan pada ekologi akan lestari, harapannya pendekatan ini bisa digunakan tidak hanya di Indonesia namun di negara manapun, kuncinya adalah mau tetap bersinergi dengan keberagaman tanpa harus merusaknya. 

Dokumentasi pengajuan pendekatan biokultural dari Indonesia : 

inshot-20220624-153536819-62b58463bb44861e8271eca2.jpg
inshot-20220624-153536819-62b58463bb44861e8271eca2.jpg
inshot-20220624-153833384-62b58456cfc22e38a16041c2.jpg
inshot-20220624-153833384-62b58456cfc22e38a16041c2.jpg
sumber gambar : dokumentasi pribadi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun