Palu 27 Juni 1973 pemuda2 menghancurkan toko Tionghoa. Kerusuhan muncul karena pemilik toko itu memakai kertas quran sbg pembungkus
Ujungpandang April 1980. Suharti, seorang pembantu rumah tangga mati karena dianiaya majikannya seorang Tionghoa. Kerusuhan rasial meledak
Medan 12 April 1980 mahasiswa USU pawai keliling kota, teriakan anti Tionghoa Ratusan rumah dan toko milik Tionghoa dirusak dan di
Solo, 20 November 1980. Kerusuhan melanda kota Solo dan merembet ke kota-kota lain di Jawa Tengah. Bermula dari perkelahian pelajar SGO
dll
dll
Inikah kesabaran dan kebaikan itu? salah apakah warga Tionghoa diperlaukan seperti ini? Kesalahan seseorang di tanggung seluruh etnis. Kalau orang Tionghoa berkelahi dengan orang pribumi, maka semua warga tionghoa akan di serang. Lucu kalau triomacan berkata pribumi sabar, baik, toleran, dll dll. Tentu ane berkata pribumi disini adalah pribumi ala triomacan. Pribumi macam Chairul tanjung, Jusuf Kalla, Dahlan Iskan, Bahkan sekelas Gus Dur, tidak punya sikap seperti "kotoran" seperti yang ada pada diri triomacan. Sikap orang kalah dan sikap orang fanatik. Tidak heran kebenciannya menyala nyala.
Karena kami adalah pemilik negeri ini....karena nyawa dan adarah kakek kami yang membasahi seantero negeri ..sementara kalian melarikan diri
Oh ya? darah kakek anda membasahi bumi ini? siapa kakek anda? Saya kasih yang sudah terbukti saja. Kenapa di jakarta ada sungai bernama kali angke?
Kali Angke (Hanzi: 紅溪河) atau Cikeumeuh adalah nama sebuah sungai di Jakarta, Indonesia. Nama Kali Angke diberikan setelah terjadinya peristiwa pembantaian etnis Tionghoa selama tiga hari oleh VOC di Batavia pada tanggal 9 Oktober 1740. Angke sendiri sebenarnya berasal dari dialek Hokkian, yang berarti Kali Merah. Dikatakan akibat peristiwa tersebut warna sungai berubah menjadi merah oleh darah etnis Tionghoa. Sejak itu namanya berubah menjadi Kali Angke. [1][2]
Bukan darah kakek triomacan ternyata. Tetapi darah warga tionghoa yang tercurah saat melawan VOC. Tiga hari dibantai sampai sungai berwarna merah. Darah Tionghoa!