Mohon tunggu...
rensi brillian
rensi brillian Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

hobi membaca

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Pengaruh Tempat Duduk Siswa terhadap Psikologi Belajar

26 September 2024   08:47 Diperbarui: 26 September 2024   08:49 46
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tempat duduk di dalam kelas sering kali dianggap sebagai hal teknis yang sederhana, namun kenyataannya, penempatan tempat duduk memiliki pengaruh signifikan terhadap psikologi belajar siswa. Posisi duduk ini memengaruhi konsentrasi, motivasi, dan interaksi siswa selama proses pembelajaran. Berikut ini adalah bagaimana tempat duduk siswa mempengaruhi psikologi belajar:

1. Fokus dan Keterlibatan Siswa

Siswa yang duduk di depan kelas atau dekat dengan guru cenderung lebih fokus dan aktif terlibat dalam pembelajaran. Ini karena mereka lebih mudah mendengarkan instruksi guru dan terlibat dalam diskusi. Sebaliknya, siswa yang duduk di belakang mungkin kurang terlibat dan cenderung merasa terisolasi atau tidak terlihat oleh guru, yang bisa menurunkan motivasi belajar mereka.

Penelitian oleh Weinstein (1985) menunjukkan bahwa siswa yang duduk lebih dekat dengan guru menunjukkan tingkat keterlibatan dan partisipasi yang lebih tinggi, yang akhirnya memengaruhi prestasi akademik mereka.

2. Interaksi Sosial dan Psikologis

Posisi tempat duduk juga memengaruhi interaksi sosial antar siswa. Duduk di area tertentu, seperti di sudut kelas atau di belakang, bisa membuat siswa merasa kurang terlibat dalam kegiatan kelompok, yang berpengaruh pada kepercayaan diri dan hubungan sosial mereka. Tempat duduk yang lebih terbuka atau dekat dengan teman memungkinkan siswa untuk berinteraksi lebih banyak, yang bisa meningkatkan suasana positif di dalam kelas.

Penelitian dari Evertson dan Emmer (2013) mengungkapkan bahwa pengaturan tempat duduk yang mendukung interaksi sosial dapat meningkatkan motivasi belajar dan memberikan pengalaman belajar yang lebih menyenangkan bagi siswa.

3. Gaya Belajar Individu

Setiap siswa memiliki gaya belajar yang unik, dan ini juga dapat memengaruhi preferensi mereka dalam memilih tempat duduk. Siswa yang lebih ekstrovert mungkin memilih tempat duduk yang memungkinkan mereka untuk lebih banyak berdiskusi dengan teman-teman, sementara siswa introvert mungkin lebih nyaman duduk di tempat yang lebih tenang dan jauh dari keramaian. Dengan demikian, memberikan kebebasan bagi siswa untuk memilih tempat duduk sesuai preferensi mereka dapat meningkatkan kenyamanan dan motivasi belajar.

Hall (1976) menekankan bahwa preferensi tempat duduk siswa sering kali mencerminkan kepribadian dan gaya belajar mereka, yang pada akhirnya memengaruhi seberapa efektif mereka dalam menyerap pelajaran di kelas.

4. Disiplin dan Manajemen Kelas

Pengaturan tempat duduk juga berperan dalam manajemen kelas. Siswa yang ditempatkan di area strategis oleh guru, seperti di bagian depan atau tengah kelas, lebih mudah diawasi dan cenderung lebih teratur. Pengaturan yang baik juga dapat membantu guru dalam mengatasi gangguan yang mungkin timbul selama pelajaran.

Studi yang dilakukan oleh Doyle dan Carter (1984) menunjukkan bahwa pengaturan tempat duduk yang tepat membantu dalam manajemen kelas yang lebih efektif dan meningkatkan suasana belajar yang kondusif.

Kesimpulan

Tempat duduk siswa dalam kelas tidak hanya berpengaruh pada kenyamanan fisik, tetapi juga memiliki dampak yang signifikan terhadap psikologi belajar mereka. Keterlibatan, interaksi sosial, dan preferensi gaya belajar semuanya dapat dipengaruhi oleh di mana siswa duduk. Oleh karena itu, guru perlu mempertimbangkan penataan tempat duduk sebagai salah satu strategi penting dalam menciptakan lingkungan belajar yang produktif dan positif.

---

Referensi:

1. Weinstein, C. S. (1985). Classroom Design and Student Behavior. Educational Psychologist.

2. Evertson, C. M., & Emmer, E. T. (2013). Classroom Management for Elementary Teachers. Pearson.

3. Hall, E. T. (1976). Beyond Culture. Anchor Books.

4. Doyle, W., & Carter, K. (1984). "Academic Tasks in Classrooms." Curriculum Inquiry.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun