Mitos ini menyatakan bahwa anak yang gemuk adalah lucu dan sehat.Â
Fakta :Â menunjukkan bahwa anak yang mengalami kegemukan dan obesitas memiliki risiko mengalami berbagai penyakit. Penelitian telah membuktikan bahwa anak-anak yang mengalami kegemukan cenderung memiliki peningkatan risiko mengalami gangguan kardiovaskular, serangan jantung, stroke, hipertensi, dan mereka juga rentan mengalami depresi saat remaja.
Selain itu, anak yang mengalami obesitas juga dapat mengalami rendah diri di masa dewasa. Oleh karena itu, penting untuk tidak terlalu bersemangat dalam membuat anak menjadi gemuk. Sebagai gantinya, upayakan agar anak tetap dalam status idealnya.Â
Tips pintar:Â Waspadai hipotiroid pada anak, karena kondisi ini dapat menghambat metabolisme anak dan menyebabkan lambannya pertumbuhan berat badan hingga obesitas. Pengobatan dini terhadap hipotiroid dapat meminimalkan dan menyembuhkannya.
3. Mitos: Bayi yang Diinjakkan Kakinya Ke Rumput-Rumput yang Berembun Akan Cepat Berjalan
Mitos ini mengatakan bahwa jika bayi terpapar rumput-rumput yang masih berembun, maka bayi tersebut akan cepat berjalan. Faktanya, tidak ada bukti yang mendukung mitos ini. Umumnya, bayi mulai belajar berjalan pada usia sekitar 11 bulan, yang sesuai dengan perkembangan otot kaki dan kematangan tulang.Â
Tips pintar: Jika Anda ingin bayi Anda cepat berjalan, berikanlah stimulasi yang cukup bagi bayi Anda, tetapi jangan dipaksakan. Biarkan bayi mengembangkan kemampuannya secara alami. Selain itu, setiap bayi memiliki perkembangan yang berbeda-beda, jadi jangan terlalu khawatir jika bayi Anda tidak berjalan pada usia yang sama dengan bayi lain.
4. Mitos: Ayan Disebabkan oleh Kutukan
Mitos ini mengklaim bahwa penyakit ayan atau epilepsi disebabkan oleh kutukan.
 Faktanya, epilepsi adalah penyakit yang umumnya diturunkan dalam keluarga dan disebabkan oleh abnormalitas listrik di otak. Penyakit ini tidak memiliki hubungan dengan kutukan atau faktor lain seperti stres atau kutukan. Penting untuk diingat bahwa epilepsi bukanlah penyakit menular.
 Tips pintar: Dukung anak yang menderita epilepsi dengan pemahaman dan perhatian yang tepat, serta berkonsultasilah dengan dokter anak atau ahli kesehatan terkait jika Anda memiliki kekhawatiran.
5. Mitos: Susu Membuat Anak Menjadi Cerdas