Mohon tunggu...
Renno Suryokusumo
Renno Suryokusumo Mohon Tunggu... Jurnalis - Content Creator

Saya seorang jurnalis di Jawa Tengah yang telah menjelajahi dunia media selama beberapa tahun.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Sistem Peredaran Darah Manusia: Fungsi, Organ dan Mekanismenya

14 November 2023   23:27 Diperbarui: 14 November 2023   23:55 260
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sistem peredaran darah manusia memiliki peran yang sangat penting bagi kesehatan dan kelangsungan hidup tubuh. Melalui jantung dan pembuluh darah, sistem ini mengedarkan darah yang membawa oksigen, nutrisi, hormon, dan zat-zat penting lainnya ke seluruh tubuh. Dalam artikel ini, kita akan membahas secara mendalam tentang sistem peredaran darah manusia, termasuk fungsi, organ-organ yang terlibat, dan mekanisme peredaran darah.

Fungsi Sistem Peredaran Darah Manusia

Sistem peredaran darah manusia memiliki beberapa fungsi penting yang mendukung kinerja dan kelangsungan hidup tubuh. Beberapa fungsi utama dari sistem peredaran darah adalah:

a. Mengedarkan oksigen dan nutrisi ke seluruh tubuh Darah yang mengalir melalui sistem peredaran darah membawa oksigen dari paru-paru dan nutrisi dari saluran pencernaan ke seluruh jaringan dan organ dalam tubuh. Oksigen dan nutrisi ini diperlukan oleh sel-sel tubuh untuk melakukan fungsi-fungsi penting, seperti pertumbuhan, perbaikan, dan metabolisme.

b. Mengangkut sisa metabolisme dan karbon dioksida Selain mengedarkan oksigen dan nutrisi, sistem peredaran darah juga mengangkut sisa metabolisme dan karbon dioksida dari sel-sel tubuh ke organ-organ penghilang limbah, seperti paru-paru dan ginjal. Di sana, sisa-sisa ini akan dikeluarkan dari tubuh melalui proses pernapasan dan pembuangan urin.

c. Menjaga suhu tubuh tetap stabil Darah juga berperan dalam menjaga suhu tubuh tetap stabil. Ketika suhu tubuh naik, darah akan mengalir ke permukaan kulit untuk membantu mengeluarkan panas melalui proses pembuluh darah melebar. Sebaliknya, jika suhu tubuh turun, darah akan mengalir ke organ-organ dalam untuk menjaga suhu tubuh tetap hangat.

Organ dalam Sistem Peredaran Darah Manusia

Sistem peredaran darah manusia terdiri dari beberapa organ yang memiliki peran dan fungsi masing-masing. Organ-organ utama dalam sistem peredaran darah adalah:

a. Jantung Jantung adalah organ utama dalam sistem peredaran darah manusia. Terletak di rongga dada, jantung berfungsi sebagai pompa yang memompa darah ke seluruh tubuh. Jantung terdiri dari empat ruangan, yaitu dua serambi (atrium) dan dua bilik (ventrikel). Serambi dan bilik kiri mengandung darah bersih yang kaya oksigen, sedangkan serambi dan bilik kanan mengandung darah kotor.

b. Pembuluh darah Pembuluh darah terdiri dari arteri, vena, dan kapiler. Arteri adalah pembuluh darah yang membawa darah kaya oksigen dari jantung ke seluruh tubuh. Vena adalah pembuluh darah yang membawa darah kotor dari seluruh tubuh ke jantung. Kapiler adalah pembuluh darah terkecil yang menghubungkan arteri dan vena di dalam jaringan tubuh.

c. Darah Darah adalah komponen terpenting dalam sistem peredaran darah manusia. Darah terdiri dari plasma, sel darah merah (eritrosit), sel darah putih (leukosit), dan trombosit. Plasma adalah cairan berwarna kekuningan yang mengandung berbagai zat penting seperti hormon, antibodi, dan protein. Sel darah merah bertanggung jawab untuk mengangkut oksigen ke seluruh tubuh, sedangkan sel darah putih berfungsi dalam sistem kekebalan tubuh dan trombosit berperan dalam proses pembekuan darah.

Mekanisme Sistem Peredaran Darah Manusia

Sistem peredaran darah manusia bekerja melalui tiga jenis peredaran darah, yaitu sirkulasi sistemik, sirkulasi pulmonal, dan sirkulasi koroner.

a. Sirkulasi sistemik Sirkulasi sistemik adalah peredaran darah yang mengalir ke seluruh tubuh, kecuali paru-paru. Proses ini dimulai dari pompaan darah oleh jantung (bilik kiri) ke aorta, pembuluh darah utama yang membawa darah bersih ke seluruh tubuh. Darah akan mengalir melalui arteri yang semakin kecil hingga mencapai kapiler di jaringan tubuh. Di sana, oksigen dan nutrisi akan diserap oleh sel-sel tubuh, sementara karbon dioksida dan sisa metabolisme akan dikumpulkan oleh pembuluh vena dan kembali ke jantung (serambi kanan).

b. Sirkulasi pulmonal Sirkulasi pulmonal adalah peredaran darah dari jantung ke paru-paru dan kembali ke jantung. Proses ini dimulai dari pompaan darah oleh jantung (bilik kanan) ke arteri pulmonalis, pembuluh darah yang membawa darah kotor ke paru-paru. Di paru-paru, oksigen akan diambil oleh darah dari udara yang dihirup, sedangkan karbon dioksida akan dikeluarkan dari darah ke dalam udara yang dikeluarkan. Darah yang sudah kaya oksigen akan dikumpulkan oleh pembuluh vena pulmonalis dan kembali ke jantung (serambi kiri) untuk dialirkan ke seluruh tubuh.

c. Sirkulasi koroner Sirkulasi koroner adalah peredaran darah khusus yang terjadi di dalam jantung sendiri. Jantung juga membutuhkan oksigen dan nutrisi untuk menjalankan fungsinya dengan baik. Darah yang membawa oksigen dan nutrisi ke jantung mengalir melalui pembuluh arteri koroner. Jika terjadi penyumbatan pada pembuluh darah ini, seperti aterosklerosis, aliran darah ke jantung dapat terganggu dan menyebabkan kondisi serius, seperti serangan jantung.

Gangguan pada Sistem Peredaran Darah

Meskipun sistem peredaran darah manusia memiliki mekanisme yang kompleks, namun ada beberapa gangguan yang dapat terjadi pada sistem ini. Beberapa gangguan pada sistem peredaran darah yang umum terjadi antara lain:

a. Hipertensi atau tekanan darah tinggi Hipertensi terjadi ketika tekanan darah dalam arteri meningkat di atas batas normal. Kondisi ini dapat menyebabkan kerusakan pada pembuluh darah dan meningkatkan risiko penyakit jantung dan stroke.

b. Penyakit jantung koroner Penyakit jantung koroner adalah kondisi di mana pembuluh darah yang memasok darah ke jantung mengalami penyempitan atau penyumbatan. Hal ini dapat menyebabkan kurangnya suplai oksigen ke jantung dan menyebabkan nyeri dada atau serangan jantung.

c. Gagal jantung Gagal jantung terjadi ketika jantung tidak dapat memompa darah dengan efisiensi yang cukup untuk memenuhi kebutuhan tubuh. Kondisi ini dapat menyebabkan penumpukan cairan di paru-paru dan gejala seperti sesak napas dan kelelahan.

d. Stroke Stroke terjadi ketika pasokan darah ke otak terganggu, baik karena penyumbatan pembuluh darah atau pecahnya pembuluh darah. Hal ini dapat menyebabkan kerusakan otak dan gejala seperti kelemahan tubuh, kesulitan berbicara, atau kehilangan penglihatan.

Menjaga Kesehatan Sistem Peredaran Darah

Untuk menjaga kesehatan sistem peredaran darah, ada beberapa langkah yang dapat dilakukan, antara lain:

a. Menerapkan pola hidup sehat Menerapkan pola hidup sehat, seperti mengonsumsi makanan seimbang, berolahraga secara teratur, menghindari merokok, dan mengelola stres dapat membantu menjaga kesehatan sistem peredaran darah.

b. Mengontrol faktor risiko Mengontrol faktor risiko seperti tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi, dan diabetes sangat penting dalam menjaga kesehatan sistem peredaran darah. Berkonsultasilah dengan dokter untuk mendapatkan pengelolaan yang tepat.

c. Rutin melakukan pemeriksaan kesehatan Melakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin dapat membantu mendeteksi gangguan pada sistem peredaran darah dengan lebih dini. Dengan demikian, tindakan medis dapat segera dilakukan untuk mencegah komplikasi yang lebih serius.

Kesimpulan

Sistem peredaran darah manusia memiliki peran yang sangat penting dalam menjaga kesehatan dan kelangsungan hidup tubuh. Melalui jantung dan pembuluh darah, darah mengalir ke seluruh tubuh, mengedarkan oksigen dan nutrisi, membawa sisa metabolisme, dan menjaga suhu tubuh tetap stabil. Organ-organ utama dalam sistem peredaran darah adalah jantung, pembuluh darah, dan darah itu sendiri. Sistem peredaran darah bekerja melalui tiga jenis peredaran darah, yaitu sirkulasi sistemik, sirkulasi pulmonal, dan sirkulasi koroner. Namun, gangguan pada sistem peredaran darah seperti hipertensi, penyakit jantung koroner, gagal jantung, dan stroke dapat terjadi. Untuk menjaga kesehatan sistem peredaran darah, penting untuk menerapkan pola hidup sehat, mengontrol faktor risiko, dan rutin melakukan pemeriksaan kesehatan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun