Mohon tunggu...
Renno Suryokusumo
Renno Suryokusumo Mohon Tunggu... Jurnalis - Content Creator

Saya seorang jurnalis di Jawa Tengah yang telah menjelajahi dunia media selama beberapa tahun.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Panduan Lengkap Content Pillar untuk Strategi Konten yang Sukses

25 Oktober 2023   22:55 Diperbarui: 25 Oktober 2023   23:01 315
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dalam dunia konten, content pillar adalah hal yang tidak boleh dianggap remeh. Content pillar merupakan topik utama yang menjadi landasan strategi konten media sosial perusahaan atau bisnis. Dalam artikel ini, kita akan membahas apa itu content pillar, manfaatnya, bagaimana cara membuatnya, serta contoh-contoh jenis content pillar yang bisa kamu gunakan.

Apa Itu Content Pillar?

Content pillar merupakan pedoman yang digunakan untuk memastikan bahwa konten yang dibuat sejalan dengan branding perusahaan dan relevan dengan target audiens. Ibarat sebuah pilar rumah, content pillar berfungsi sebagai pondasi strategi konten secara keseluruhan.

Content pillar tidak hanya terbatas pada strategi social media marketing, tetapi juga dapat digunakan dalam berbagai jenis konten seperti blog, e-book, podcast, dan infografis. Pilar konten ini terdiri dari topik atau tema utama yang akan menjadi landasan untuk pembuatan konten yang lebih spesifik dan terkait.

Manfaat Content Pillar

Content pillar memiliki banyak manfaat yang dapat membantu dalam pengembangan strategi konten perusahaan atau bisnis. Berikut adalah beberapa manfaat dari penggunaan content pillar:

1. Membuat Konten yang Lebih Terencana

Salah satu manfaat utama dari content pillar adalah dapat membantu menghasilkan ide konten yang lebih terencana. Dengan adanya content pillar, kamu memiliki pedoman yang jelas untuk menciptakan konten yang relevan dan berkualitas. Jika kamu kehabisan ide, kamu dapat dengan mudah merujuk ke tema atau kategori konten yang telah ditentukan dalam content pillar.

2. Sesuai dengan Kebutuhan Pelanggan

Content pillar tidak hanya didasarkan pada keinginan perusahaan, tetapi juga harus mempertimbangkan kebutuhan dan minat target audiens. Dengan fleksibilitasnya, content pillar dapat disesuaikan dengan perubahan tren dan kebutuhan pelanggan. Hal ini akan membantu menjaga relevansi konten dengan target audiens dan meningkatkan keterlibatan mereka.

3. Meningkatkan SEO

Content pillar juga berperan penting dalam optimasi SEO. Dengan adanya content pillar, struktur website dapat lebih terorganisir dengan tata letak dan navigasi yang hierarkis. Hal ini membuat pengunjung lebih mudah menemukan konten yang mereka cari dan meningkatkan skor SEO situs web. Mesin pencari akan memberikan peringkat yang lebih baik pada situs web yang memiliki struktur yang teratur dan konten yang relevan.

4. Meningkatkan Konversi

Content pillar yang dibangun berdasarkan topik yang spesifik dan terkait memiliki potensi untuk meningkatkan konversi. Dengan adanya content pillar, kamu dapat merencanakan strategi pemasaran konten yang lebih efektif. Dengan menggunakan CTA (Call-to-Action) yang sesuai dan menarik, konten pillar dapat membantu meningkatkan konversi pengunjung menjadi pelanggan.

5. Identitas Merek Menjadi Lebih Kuat dan Konsisten

Content pillar membantu menjaga konsistensi konten yang dibuat. Hal ini penting untuk membangun identitas merek yang kuat. Jika konten yang kamu buat konsisten dan relevan dengan nilai dan pesan merek, audiens akan memiliki persepsi yang lebih positif terhadap merekmu. Identitas merek yang kuat dan konsisten juga memudahkan audiens untuk mengingat dan mengenali merekmu.

Cara Membuat Content Pillar

Membuat content pillar tidaklah sulit jika kamu mengikuti beberapa langkah yang benar. Berikut adalah langkah-langkah dalam membuat content pillar yang dapat kamu ikuti:

1. Riset Pasar dan Minat Audiens

Langkah pertama dalam membuat content pillar adalah melakukan riset pasar dan minat audiens. Kenali target audiensmu dengan baik dan cari tahu apa yang mereka butuhkan dan inginkan. Lakukan riset kata kunci untuk menemukan topik yang relevan dan populer di industri kamu.

2. Tentukan Topik dan Subtopik Utama

Setelah melakukan riset, tentukan topik utama yang ingin kamu bahas dalam content pillarmu. Topik ini harus relevan dengan bisnis atau industri kamu dan memiliki potensi untuk menarik minat audiens. Setelah itu, buatlah daftar subtopik yang terkait dengan topik utama tersebut. Subtopik ini akan menjadi landasan untuk pembuatan konten yang lebih spesifik.

3. Buat Kerangka Konten

Buatlah kerangka konten yang terstruktur dengan baik. Atur subtopik dalam urutan yang logis dan teratur. Pastikan setiap subtopik memiliki konten yang informatif dan berkualitas tinggi.

4. Buat Konten Utama

Setelah membuat kerangka konten, mulailah membuat konten utama untuk setiap subtopik. Pastikan konten yang kamu buat relevan dengan topik dan subtopik yang telah ditentukan dalam content pillar. Gunakan kata kunci yang relevan dan pastikan kontenmu informatif dan berkualitas tinggi.

5. Rilis dan Promosikan Konten

Setelah konten utama selesai dibuat, rilislah konten tersebut dan promosikan melalui berbagai saluran pemasaran. Gunakan media sosial, email marketing, dan saluran lainnya untuk mempromosikan kontenmu kepada target audiens.

Jenis-jenis Content Pillar

Dalam strategi pemasaran, terdapat beberapa jenis content pillar yang umum digunakan. Berikut adalah beberapa contoh jenis content pillar yang bisa kamu gunakan:

1. Pilar Konten Fungsional

Pilar konten fungsional berfokus pada nilai merek dan deskripsi produk. Konten dalam pilar ini dapat berupa deskripsi produk, tips atau cara penggunaan, konten promosi, dan testimoni pelanggan. Pilar ini membantu memperkenalkan merek dan produk kepada audiens dan meningkatkan kesadaran merek.

2. Pilar Konten Emosional

Pilar konten emosional mengandalkan sisi emosional audiens untuk menarik perhatian mereka. Konten dalam pilar ini dapat berupa kata-kata bijak yang relevan dengan bisnis kamu atau cerita inspiratif yang dapat menginspirasi audiens.

3. Pilar Konten Edukatif

Pilar konten edukatif berfokus pada memberikan pengetahuan dan informasi yang berguna bagi audiens. Konten dalam pilar ini dapat berupa pendapat ahli, tutorial, atau artikel yang memberikan nilai tambah bagi audiens.

4. Pilar Konten Agile

Pilar konten agile berfokus pada topik-topik yang sedang tren atau viral. Konten dalam pilar ini dapat berupa berita terkini, tren industri, atau topik-topik yang sedang ramai dibicarakan. Pilar ini membantu menjaga konten tetap relevan dan menarik minat audiens.

Kesimpulan

Content pillar adalah pedoman yang membantu dalam pengembangan strategi konten perusahaan atau bisnis. Dengan menggunakan content pillar, kamu dapat membuat konten yang lebih terencana, sesuai dengan kebutuhan audiens, meningkatkan SEO, meningkatkan konversi, dan membangun identitas merek yang kuat dan konsisten.

Untuk membuat content pillar, lakukan riset pasar dan minat audiens, tentukan topik dan subtopik utama, buat kerangka konten, buat konten utama, dan rilis serta promosikan kontenmu. Pilih jenis content pillar yang sesuai dengan bisnis kamu, seperti pilar konten fungsional, pilar konten emosional, pilar konten edukatif, atau pilar konten agile.

Dengan menggunakan content pillar secara efektif, kamu dapat mengelola konten dengan lebih terstruktur dan tepat sasaran untuk mencapai tujuan bisnis yang kamu inginkan. Mulailah menerapkan content pillar dalam strategi kontenmu dan lihatlah perbedaannya dalam meningkatkan kualitas dan efektivitas konten yang kamu buat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun