Langkah pertama dalam membuat content pillar adalah melakukan riset pasar dan minat audiens. Kenali target audiensmu dengan baik dan cari tahu apa yang mereka butuhkan dan inginkan. Lakukan riset kata kunci untuk menemukan topik yang relevan dan populer di industri kamu.
2. Tentukan Topik dan Subtopik Utama
Setelah melakukan riset, tentukan topik utama yang ingin kamu bahas dalam content pillarmu. Topik ini harus relevan dengan bisnis atau industri kamu dan memiliki potensi untuk menarik minat audiens. Setelah itu, buatlah daftar subtopik yang terkait dengan topik utama tersebut. Subtopik ini akan menjadi landasan untuk pembuatan konten yang lebih spesifik.
3. Buat Kerangka Konten
Buatlah kerangka konten yang terstruktur dengan baik. Atur subtopik dalam urutan yang logis dan teratur. Pastikan setiap subtopik memiliki konten yang informatif dan berkualitas tinggi.
4. Buat Konten Utama
Setelah membuat kerangka konten, mulailah membuat konten utama untuk setiap subtopik. Pastikan konten yang kamu buat relevan dengan topik dan subtopik yang telah ditentukan dalam content pillar. Gunakan kata kunci yang relevan dan pastikan kontenmu informatif dan berkualitas tinggi.
5. Rilis dan Promosikan Konten
Setelah konten utama selesai dibuat, rilislah konten tersebut dan promosikan melalui berbagai saluran pemasaran. Gunakan media sosial, email marketing, dan saluran lainnya untuk mempromosikan kontenmu kepada target audiens.
Jenis-jenis Content Pillar
Dalam strategi pemasaran, terdapat beberapa jenis content pillar yang umum digunakan. Berikut adalah beberapa contoh jenis content pillar yang bisa kamu gunakan:
1. Pilar Konten Fungsional
Pilar konten fungsional berfokus pada nilai merek dan deskripsi produk. Konten dalam pilar ini dapat berupa deskripsi produk, tips atau cara penggunaan, konten promosi, dan testimoni pelanggan. Pilar ini membantu memperkenalkan merek dan produk kepada audiens dan meningkatkan kesadaran merek.
2. Pilar Konten Emosional
Pilar konten emosional mengandalkan sisi emosional audiens untuk menarik perhatian mereka. Konten dalam pilar ini dapat berupa kata-kata bijak yang relevan dengan bisnis kamu atau cerita inspiratif yang dapat menginspirasi audiens.
3. Pilar Konten Edukatif
Pilar konten edukatif berfokus pada memberikan pengetahuan dan informasi yang berguna bagi audiens. Konten dalam pilar ini dapat berupa pendapat ahli, tutorial, atau artikel yang memberikan nilai tambah bagi audiens.
4. Pilar Konten Agile
Pilar konten agile berfokus pada topik-topik yang sedang tren atau viral. Konten dalam pilar ini dapat berupa berita terkini, tren industri, atau topik-topik yang sedang ramai dibicarakan. Pilar ini membantu menjaga konten tetap relevan dan menarik minat audiens.
Kesimpulan
Content pillar adalah pedoman yang membantu dalam pengembangan strategi konten perusahaan atau bisnis. Dengan menggunakan content pillar, kamu dapat membuat konten yang lebih terencana, sesuai dengan kebutuhan audiens, meningkatkan SEO, meningkatkan konversi, dan membangun identitas merek yang kuat dan konsisten.