Mohon tunggu...
Rennie Meyo
Rennie Meyo Mohon Tunggu... -

Seorang blogger di www.renniemeyo.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Cerpen | Love & Money Part 2

23 Desember 2016   09:34 Diperbarui: 24 Desember 2016   14:26 9
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar :http://asklizweston.com/fridays-need-to-know-money-news-82/

      David bergerak menyerangku, tapi ...

      Sreett ... aku merobek lengan baju nya dengan silet di tanganku.

      David meringis. Tapi itu tampak tidak berarti untuknya. Dia menyergapku dan kami berdua jatuh terguling di sisi jalan. Sialnya, aku yang berada di posisi bawah. David duduk di atas perutku, kedua tangannya membekap mulut dan hidungku dengan kuat.

      Aku meronta berusaha melepaskan diri. Tapi tubuhnya terlalu kuat. Kaki ku menendang- nendang udara kosong, bergerak liar, apapun itu agar aku bisa menjatuhkannya. Tanganku berusaha memukul wajahnya sambil berusaha melepaskan cengkeraman tangannya dari wajahku. Tapi aku terlalu lemah. Dan semakin melemah saat ku rasakan dadaku semakin terasa terbakar karena kekurangan oksigen.

      Jangan, aku tidak ingin mati ...

      Pandangan mataku mulai kabur, wajahku memanas, telingaku berdengung, aku butuh udara ... aku butuh udara !!

      "Aah ..." David melemah. Dia bangkit berdiri sambil memegangi tangan kirinya. Memegangi lengan bawah tangan kiri di mana tadi aku merobeknya dengan silet.

      Aku menghirup udara sebanyak- banyaknya. Terbatuk untuk beberapa kali, dan segera berusaha untuk berdiri.

      Kulihat David jatuh terduduk, dia benar- benar melemah.

 "Kau tau kenapa ? Aku merobek pembuluh arteri mu, dimana itu memompa berliter liter darah perdetik. Sekarang kau akan kehilangan banyak darah dan kehilangan kesadaranmu, lalu mati dengan cepat ..." aku memberitahu David.

      David menatapku dengan pandangan tak percaya, sambil memegangi lengan kirinya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun