Soal pelajaran agama yang cukup memakan waktu, dia tidak mengeluh. Bahkan menikmati.
Yang sempat ia keluhkan adalah soal keluarganya,
Terutama sang ibu...
Tapi, karena ketulusan dan keyakinan kuatnya bahwa semua ia jalani adalah karena segala kebaikan yang diajarkan, ia bisa diterima juga di keluarga besarnya. Hingga hari ini.
Jadi....
Kalau ada istilah hidayah di agama Islam, maka kami pun menyebutnya sebagai rahmat.
Rahmat yang seringkali hanya bisa dirasakan secara pribadi dan mungkin sulit diterima orang lain.
Menyentuh sisi paling dalam diri pribadi seseorang.
Siapa yang menyentuh?
Tentu saja, Sang Maha. Yang paling tahu kedalaman diri seseorang dan bagaimana cara atau jalan yang diberikan.
Secara pribadi, saya percaya, jika sungguh hidayah atau rahmat itu bisa dirasakan dan dijalani dengan baik oleh seseorang, maka tujuan Sang Maha menyentuhnya pasti telah berbuah baik.