Kejadian pagi ini mengingatkan saya bahwa penipuan ada dimana-mana, bahkan di tempat yang biasa dia datangi karena dekat rumah. Tempat itu adalah pasar tradisional dimana hampir semua pedagang mengenalnya. Tapi entah kenapa, hari ini, pasar itu seolah jadi tempat baru bagi Mbak ART saya.. Diajak keliling pasar dulu sambil menyebutkan nama-nama orang yang juga dia kenal.
Berhubung dia tidak berpikir aneh-aneh, dia ladeni semua obrolan dengan orang baru  yang mengaku kenal majikannya itu sambil menjanjikan sesuatu yang sebenarnya sedang ia butuhkan. Lebih lengkapnya saya ceritakan di bawah.
==========
Si Mbak ART tergopoh-gopoh menghampiri saya sambil menyerahkan titipan belanjaan saya. Dia seperti orang bingung, ngomongnya nggak jelas maksudnya. Bahkan saya bertanya darimana saja dia hampir lupa darimana. Hanya bilang dari sana. Untungnya saya mengerti dari mana.
Lalu, dengan wajah kalutnya itu, "Neng, jangan bilang dulu ya... Saya boleh minjem 200 ribu nggak? Nanti setelah tuan saya dapat arisan dari orang itu, saya langsung kembaliin."
Saya kaget. Tiba-tiba minjem duit dan bilang soal arisan segala.
Kenapa juga si mbak ikutan terlibat?
Selain kebetulan memang hari ini saya harus bayar macam-macam, di kepala seperti meminta saya untuk langsung bilang tidak. "Wah, saya baru bayar macam-macam, Mbak... Nggak ada uang lagi. Emang yang arisan siapa?"
Dia mencoba menerangkan dengan kalimat yang masih susah dimengerti karena seperti orang bingung dan dikejar-kejar. Tapi, kurang lebih terangkai begini:
"Itu Neng... Di pasar saya ketemu sama kenalannya tuan, dia bilang si tuan dapat arisan. Saya diminta kasih ke dia dulu buat DP 200 ribu trus nanti duitnya langsung cair"
"Emang katanya si Om bakal dapat berap arisannya?"