Dalam video yang berdurasi 7 menit 16 detik itu, Dr. Fransiska menjelaskan bahwa hipertensi kerap kali dialami bagi perempuan yang hamil di usia terlalu muda. Apabila hipertensi ini tidak segera ditangani, maka akan berlanjut ke preeklampsi, yakni hipertensi yang disertai protein dalam urine. Lalu, apabila hal ini tidak ditangani pula, akan berlanjut eklampsi, yaitu kondisi hipertensi yang bisa disertai dengan kejang dan ada kemungkinan untuk masuk ke kondisi koma. Tentujika ini tidak ditangani dengan baik akan membahayakan bagi keselamatan ibu dan janin itu sendiri.
3. DepresiÂ
Masa remaja adalah masa dimana seseorang masih senang untuk bermain dan berkumpul bersama teman-temannya. Namun, kurangnya pengawasan dari orang tua terkadang bisa menyebabkan anak tidak terkendali, dan bisa saja mendekati pergaulan bebas. Kasus-kasus hamil di usia muda ini biasanya bukanlah sebuah program kehamilan yang direncanakan, dan kerap kali berdatangan dari para remaja yang salah pergaulan.
Di saat seperti inilah seorang ibu yang hamil di usia muda kemungkinan besar lebih sering mengalami depresi, hal ini bisa disebabkan karena kurangnya dukungan dari orang-orang di sekitarnya. Hamil di usia muda terlebih bagi seorang remaja di luar pernikahan bagaikan menjadi momok yang memalukan. Berbagai tekanan dan pikiran berdatangan tanpa permisi, yang apabila dibiarkan tentunya akan membahayakan bagi kesehatan ibu dan janin dalam kandungannya.
Melihat hal ini, ada baiknya kita sebagai sesama manusia untuk memanusiakan manusia yang lain. Berhentilah menghujat dan membicarakan hal yang buruk tentang mereka, lebih baik rangkulah dan damping dia.
4. Kemungkinan bayi lahir prematur
Umumnya usia kehamilan adalah 37 minggu, namun terkadang kita menemui bayi-bayi yang terlahir prematur,yakni bayi yang lahir kurang dari 37 minggu. Beberapa resiko yang mungkin bisa dialami bagi bayi yang lahir premature ini misalnya seperti gangguan penafasan pada janin, gangguan penglihatan, penyakit kuning dan masih banyak lagi.Â
Walau sebenarnya bayi yang lahir prematur tidak serta merta disebabkan karena kehamilan di usia muda saja, ada faktor lain yang bisa menyebabkan bayi lahir prematur, seperti gaya dan kebiasaan hidup yang tidak sehat, trauma, stress berat, kehamilan bayi kembar, penyakit-penyakit tertentu seperti inkompetensi serviks, dan masih banyak lagi.
5. Bayi lahir kurang nutrisi
Usia ibu yang masih muda dan kurangnya edukasi, juga berpengaruh terhadap kesadarannya terhadap kesehatan janin yang ia kandung. Misalnya, kurangnya mengonsumsi makanan yang bergizi selama mengandung, si ibu harus selalu diingatkan orang terdekat untuk mengonsumsi makanan yang sehat. Ditambah pula kebiasaan hidup yang tidak sehat, seperti merokok dan mengonsumsi alkohol. Kurangnya kesadaran ibu inilah yang dapat menyebabkan bayi yang lahir kurang nutrisi, bahkan ada yang lahir dalam kondisi berat badan yang rendah, yakni dibawah 2,5 kg.
Itulah beberapa resiko dan bahaya bagi perempuan yang hamil di usia yang belum matang, semoga bermanfaat bagi kita semua. Terlepas dari beberapa resiko di atas, masih ada pula cara untuk menghindari dan meminimalisir kemungkinan resiko-resiko tersebut. Rutinlah untuk memeriksakan kondisi kandungan kepada dokter dan bidan andalan bunda ya.