Mohon tunggu...
Reni Soengkunie
Reni Soengkunie Mohon Tunggu... Freelancer - Tukang baca buku. Tukang nonton film. Tukang review

Instagram/Twitter @Renisoengkunie Email: reni.soengkunie@yahoo.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Mengurangi Kantong Plastik di Warung Sembako Itu Tidak Semudah Membalikan Telapak Tangan

7 Januari 2024   10:03 Diperbarui: 7 Januari 2024   10:07 157
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

2. Menyiapkan kardus dan karung goni bekas

Setiap harinya kardus dan karung goni bekas di warung cukup banyak sekali. Biasanya saya manfaatkan untuk mengemas belanjaan pembeli. Untuk beras dalam jumlah banyak biasanya saya karungi, padahal beras kemasan juga sudah saya sediakan tapi masih ada banyak pembeli yang ingin membeli beras eceran dan dikarungi sendiri. Padahal ya berasnya sama saja.

Apakah ini cukup membantu? Ya, cukup mengurangi walaupun persentasenya masih tinggi. Yah, gimana ya, sulit sekali melepas kantong kresek di lingkungan masyarakat saya. Kadang ada yang nggak mau jika dikemas dengan kardus. Ada yang bilang susah membawanya kalau memakai kardus. Ada yang bilang kardusnya tidak muat di bagian depan motor. Ada yang bilang kalau memakai kardus motornya susah buat belok. Ada juga yang sudah saya karungi kardus dan karung goni, tapi minta dobelan kresek besar coba. Akhirnya manusia-manusia seperti inilah yang tetap melestarikan dan menjadikan kresek bagian dari kehidupan sehari-harinya.

3. Memberikan totebag gratis

Membuat poster tak mempan dan mengganti kardus serta karung goni tak berpengaruh signifikan, maka akhirnya saya mengeluarkan jurus pamungkas dengan membagikan totebag gratis ke beberapa pembeli tetap yang setiap harinya belanjanya cukup banyak. Sehari dua hari hal ini memang cukup bekerja, tapi lama-lama yah kembali ke setelan awal. Kebanyakan sih beralasan lupa bawa. Hmmm~

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun