#Belum selesai dengan diri sendiri
Salah satu syarat untuk menjalin hubungan adalah sudah selesai dengan dirinya sendiri. Selesai di sini berarti, mereka sudah tak ada cerita masa lalu yang bakalan menghantui di masa depan, menyelesaikan segala trauma atau luka di masa lalu, dan benar-benar siap menerima orang di masa kini.Â
Di beberapa kasus banyak orang yang belum move on dengan pasangan terdahulunya, namun tetap nekat mencari orang lain untuk diajak menikah.
Menjadi pilihan kedua itu sungguh pilihan yang paling buruk. Begitu juga dengan trauma dan luka masa lalu, bukan tanggung jawab kita untuk menyembuhkan dan membuatnya pulih.Â
Jika memang ada trauma dan luka yang belum selesai, mestinya berobat ke psikolog atau psikiater, bukan malah menikah. Menikah tak akan menyembuhkan namun justru akan menambah luka.
#Tidak bisa bertanggung jawab dengan dirinya sendiri
Dalam pernikahan komponen yang tak kalah penting adalah tanggung jawab. Oleh karena itu jika pasangan kita tak biasa bertanggung jawab bahkan untuk dirinya sendiri, maka orang semacam itu tak layak diajak nikah.Â
Yah, gimana mau menikah orang biaya hidup saja masih ditanggung orangtua, tinggal masih numpang orangtua, bahkan beli rokok dan jajan juga masih minta.Â
Orang jenis ini biasanya jika diajak menikah, maka mereka nggak mau diajak diskusi dan melemparkan semua beban rumah tangga hanya pada pasangannya saja.
"Nanti kalau sudah menikah juga bakalan berubah dan mikir!"Â
Memangnya orang semacam ini Power Ranger yang bisa berubah jika keadaan berbahaya? Rasa tanggung jawab itu sebuah kebiasaan yang mesti dibangun dalam rentang waktu yang tak sebentar, sehingga berharap orang bakalan berubah ketika nanti menikah, itu seperti berharap pada janji-janji politisi ketika kampanye.