Jujur, lepas dari pasangan abuse semacam ini memang kadang tak semudah seperti membalikan tangan. Biasanya ada dua perilaku yang membuat korban merasa bimbang.Â
Biasanya mereka akan menganiaya korban, namun di detik berikutnya mereka akan berlaku manis, meminta maaf, berjanji tak akan mengulanginya, dan begitu terus rulesnya sampai tindakan kekerasaan selanjutnya terjadi lagi dan lagi.
Percayalah, hidup bersama pasangan yang suka main tangan, omongannya nyakitin, dan tak sungkan melakukan kekerasaan meskipun di depan umum, itu sungguh malapetaka dalam rumah tangga yang tak bisa ditolerir.Â
Oleh karena itu, jika dari awal sudah ada indikasi suka melakukan tindak kekerasaan baik verbal ataupun nonverbal, lebih baik sudahi sampai di situ. Jangan uji nyali dengan mencoba hidup dengan manusia semacam ini.
Mengetahui pasangan selingkuh sebelum menikah mungkin merupakan kenyataan yang pahit, tapi sesungguhnya itu adalah hal baik yang mestinya patut kita syukuri.Â
Meski beberapa orang di dunia ini benar-benar bisa taubat dan tak lagi melakukan perselingkuhan untuk kedua kalinya, namun jumlah itu sangat amat sedikit dan sulit untuk ditemui.Â
Fakta di lapangan, orang yang pernah sekali melakukan perselingkuhan, maka tak menutup kemungkinan akan melakukan hal itu lagi di kemudian hari.
Jika saat pacaran saja sakitnya nggak ketulungan, maka setelah menikah sakitnya mungkin bisa dikali dua. Percayalah, hidup dengan orang yang pernah selingkuh itu tak akan pernah baik-baik saja.Â
Kita akan dihantui rasa curiga, cemas, dan khawatir yang tak berkesudahan. Hal ini lama-lama hanya akan mengundang keributan dalam rumah tangga.Â
Oleh karena itu, untuk menjaga kewarasan baik lahir ataupun batin maka jika sudah ada bibit tukang selingkuh dalam diri pasangan, mohon direm dan putar balik, jangan  malah ditrobos saja.