Mohon tunggu...
Reni P
Reni P Mohon Tunggu... Buruh - Saintis yang lagi belajar nulis

Seneng guyon Visit renipeb.medium.com

Selanjutnya

Tutup

Bahasa Artikel Utama

Perlukah Aksen Pribumi dalam Berbicara Bahasa Asing?

14 Desember 2018   13:32 Diperbarui: 14 Desember 2018   15:46 2006
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Karena faktanya, British pun bukan aksen yang satu. Bila Anda berpergian ke daerah lebih utara lekoh British London bisa jadi tak ditemui di sana. Anda malah akan menemukan perpaduan British rasa Irish. 

Kalau Sunda yang kecil saja bisa memperanak beragam aksen, apalagi Amerika yang luasnya sepertiga dari benuanya. Tiap negara bagian bisa jadi berbeda-beda. Ada yang hentakannya khas a la Redneck, ada pula yang lebih flowy karena telah berdifusi dengan Amerika Latin, ada juga yang santai-santai sangar a la penduduk berkulit hitam, dan masih banyak lagi.

Itu belum teritung Bahasa Inggrisnya Afrika Selatan, Singapura, China, atau India yang memiliki gayanya masing-masing. Dan nyatanya, masih sah-sah saja bahasa Inggrisnya.

Bahkan Ridwan Kamil dengan bangganya berpidato berbahasa Inggris dengan logat Sundanya yang khas sewaktu Ia membuka Konferensi Asia Afrika saat masih menjabat menjadi wali kota Bandung tanpa embel-embel usaha untuk menjadi British ataupun American.

Jadi, bagaimana? Masih perlukah belajar aksen pribumi bahasa asing?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun