Ibn Al Kalb!
Kulkhara!
Al'an abook
Contoh-contoh tersebut bukanlah sapaan mulia sama sekali yang menjadikan anda bak anak masjid yang baru hattam tiga puluh juz! Mereka berarti anak anjing!, diem!, semoga ayahmu dikutuk!.
Bukankah yang terjadi malah sebaliknya, anda secara otomatis akan dicap orang urakan yang pandai berbahasa Arab.
Sehingga, ingat! Tidak semua konten yang berbahasa Arab itu adalah wahyu Tuhan!
Bukan sama dengan Merendahkan Bahasa Arab...
Dengan segala kekeliruan yang terjadi, saya tidak menggiring anda membenci Bahasa Arab. Saya meminta Anda agar bersikap biasa saja dan tidak terlalu lebay terhadap bahasa Arab. Kagum boleh, tapi jangan buta terhadap sekadar lafadz.
Bahkan, kalaupun saya ditanya bahasa yang sedang saya minati selain Bahasa Perancis adalah Bahasa Arab. Karena, harus diakui. Dengan mempelajari dan memahami bahasa Arab, banyak pintu-pintu ilmu yang menuntun saya terhadap pemahaman dan pengalaman spiritual yang sulit diungkapkan bagaimana rasa bahagianya ketika mendapatkannya.
Tapi, yang mesti dicamkan, Bahasa Arab bukan satu-satunya ilmu yang mesti dinomorsatukan bagi umat Islam. Linguistik hanyalah pintu pertama untuk memahami rujukan realitas, selebihnya mesti digali dengan ilmu-ilmu lainnya seperti antroplogi, sejarah, geografi, sosiologi, dll.
Agar keyakinan yang kita miliki bukan hanya dogma yang bisa diombang-ambing, tapi kokoh dengan pendasaran-pendasaran ilmiah, komprehensif, yang pada akhirnya bisa membawa maju peradaban.