Untuk kemampuan numerasi, yang dinilai bukan pelajaran matematika, melainkan penialian terhadap kemampuan peserta didik dalam menerapkan konsep numerik dalam kehidupan nyata. Sedangkan untuk Survei Karakter, bukanlah sebuah tes, tetapi pencarian sejauh mana peserta didik dalam menerapkan nilai-nilai budi pekerti, agama, dan Pancasila dalam kehidupan nyata (Mustaghfiroh, 2020).
Upaya-upaya pemerataan pendidikan yang dilakukan pemerintah yang terus berlanjut memberikan kesempatan hadirnya program Merdeka Belajar, kehadiran program ini untuk menjawab masalah kesenjangan pemberian ilmu yang diterima oleh pelajar, meningkatkan kualitas peserta didik dalam literasi dan numerasi dan karakter.
Pelaksanaan dari upaya pemerataan pendidikan yang dilakukan pemerintah menjadi awal lahirnya program Merdeka Belajar yang dilandasi dari kondisi krisis dari segi ilmu dan karakter yang sedang dialami oleh pelajar di Indonesia. Program ini diharapkan yang memberikan kesempatan bagi pelajar untuk memiliki keleluasaan lembaga pendidikan dalam mengeksplor kemampuan dan potensi yang secara alamiah beragam dari peserta didiknya. Program ini tentunya sangat dibutuhkan oleh seluruh pelajar di Indonesia untuk mengembangkan potensi yang ada di dalam dirinya diluar bidang yang ia pilih tanpa merasa terikat dengan jurusan atau bidang pelajaran yang sedang ia jalani.
Referensi
Mustaghfiroh, Siti. (2020). Konsep “Merdeka Belajar” perspektif aliran progresivisme John Dewey. Jurnal Studi Guru dan Pembelajara, 3(1), 141-147.
Arjanto, Dwi. (2022). Apa itu mrdeka belajar: Tersebab survei jebloknya matematika dan literasi siswa, https://nasional.tempo.co/read/1560429/apa-itu-merdeka-belajar-tersebab-survei-jebloknya-matematika-dan-literasi-siswa
#KampusMerdeka #KampusMengajar
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI