Di balik tatapan mataku yang tegar, tersembunyi kerinduan yang tak terkira. Aku ingin merasakan hangatnya kasih sayangmu, ingin merasakan sentuhan lembutmu, ingin mendengar bisikan cintamu. Tapi, aku terbelenggu oleh rasa malu dan tanggung jawab.
Aku ingin sekali meminta lirikanmu, hanya lirikan sekilas yang menunjukkan bahwa aku tak luput dari perhatianmu. Tapi, aku tak berani. Aku malu dengan posisiku, malu dengan tanggung jawab yang aku pikul.
Jangankan meminta lirikanmu, untuk menyantap makanan yang kau sajikan lebih dariku saja aku tak berani. Aku ingin menunjukkan bahwa aku mandiri, bahwa aku tak bergantung padamu. Tapi, di dalam lubuk hatiku yang terdalam, aku mendambakan kasih sayangmu, perhatianmu, dan cintamu.
Aku tahu bahwa aku bukan bodoh. Aku mengerti bahwa mencontohkan itu penting, karena dari situlah kepercayaanmu kepadaku muncul. Tapi, aku tak bisa menahan rasa rindu ini. Aku ingin sekali merasakan kehangatan kasih sayangmu, meski hanya sesaat.
Mungkin aku terlalu banyak menuntut. Mungkin aku terlalu banyak berharap. Tapi, aku tak bisa menahan perasaanku. Aku ingin sekali dicintai, dihargai, dan dihormati.
Aku tahu bahwa aku tak bisa terus menerus seperti ini. Aku harus belajar untuk lebih berani dan terbuka. Aku harus belajar untuk mengungkapkan perasaanku dengan jujur. Tapi, aku masih takut. Aku takut ditolak, takut mengecewakanmu.
Aku harap suatu saat nanti, aku bisa memberanikan diri untuk mengungkapkan perasaanku yang sebenarnya. Aku harap suatu saat nanti, aku bisa merasakan cinta dan kasih sayangmu secara utuh.
Di Balik Kepatuhan, Tersembunyi Pertanyaan
Siapa aku sebenarnya di matamu? Pertanyaan itu terus menggema di dalam benakku. Mungkin saja kau melihatku sebagai orang yang baik, penyayang, dan bertanggung jawab. Orang yang selalu berusaha untuk menyenangkan hatimu, bahkan ketika aku sendiri sedang merasa lelah dan terpuruk. Orang yang selalu berusaha untuk memenuhi kewajibanku, bahkan ketika itu juga aku harus berani mengorbankan keinginanmu sendiri.
Namun, apakah kau pernah bertanya-tanya, apa yang ada di balik kepatuhan ini? Apa yang ada di balik senyum yang selalu kuukir di wajahku? Apa yang ada di balik tetesan air mata yang tak berani kulucurkan?
Aku ingin kau tahu, aku bukan robot yang tak memiliki perasaan. Aku bukan boneka yang bisa kau atur semaumu. Aku adalah manusia, sama seperti dirimu. Aku memiliki hati yang bisa merasakan bahagia, sedih, lelah, dan marah.