ARTI PENTING KETERAMPILAN SOSIAL DAN EMOSIONALÂ
Oleh: Reni Nurhayati
Â
Memahami arti pentingnya keterampilan sosial dan emosional yang selama ini sering kita abaikan perlu kita sadari dan laksananakan. Bagi setiap diri, dalam kehidupan sehari-hari. Begitupun bagi seorang guru terutama berkaitan dengan murid atau lingkungan sekolah tempat bekerja.
Dengan berbagai kompleksitas keadaan di sekolah dan ruang-ruang kelas kita perlu memahami cara preventif dan represif atas emosi dan cara bersosial. Agar memiliki sikap positif terhadap diri sendiri dan orang lain, dapat membuat keputusan yang baik dan mengatur tingkah laku, memenuhi kebutuhan diri, mengelola lingkungan, memiliki tujuan hidup, menjadikan hidup lebih bermakna, serta berusaha mengeksplorasi dan mengembangkan diri.
Ada lima keterampilan yang perlu dimiliki dalam keterampilan sosial emosianl (KSE) ini, yakni kesadaran diri, manajemen diri, kesadaran sosial, keterampilan berelasi, dan pengambilan keputusan yang bertanggung jawab.
Dengan kesadaran diri kita mengenal diri sendiri dengan lebih baik. Memahami apa potensi, kekurangan, dan bagaimana diri merespon setiap peristiwa dan tindak lanjutnya. Kemudian memanaje diri. Bagaimana kita mengatur apa yang telah kita pahami dari diri sebelumnya. Menentukan skala prioritas, bertanggung jawab, kasih sayang, keseimbangan, dll. Yang terwujud pada karakter diri yang kuat.
Kesadaran sosial bahwasanya kita hidup tidak seorang diri. Tetapi perlu orang lain dan hidup bersama mereka. Bagaimana kita bergaul dan berinteraksi dengan baik, hangat, "friendly" dan membangun relasi yang luas. Yang dapat memberikan kebermanfaatan baik bagi diri maupun orang lain.
Keterampilan terhadap diri sendiri dan orang lain, akhirnya mewujud dalam keputusan-keputusan yang kita ambil dalam hidup. Keputusan yang dapat dipertangungjawabkan, yang bermanfaat, dan tidak menimbulkan efek negatif.
Adapun manfaat dari pembelajaran sosial dan emosional ini, yakni peningkatan 5 keterampilan sosial emosional; lingkungan belajar yang suportif yang dapat mendukung suasana pembelajaran yang aman, nyaman dan menyenangkan; peningkatan sikap pada diri sendiri, memahami dan bangga terhadap apa yang kita miliki, memaksimalkan potensi dan mengembangkannya; serta respek dan toleran terhadap orang lain, saling menghargai, penuh kasih sayang, bersimpati dan empati serta senantiasa mengapresiasi sekecil apapun prestasi orang lain. Yang pada akhirnya kita diharapkan memiliki well being (kesejahteraan psikologis) yang baik demi keselarasan, kualitas, dan kebahagiaan hidup.
Ada berbagai macam teknik dapat kita terapkan di antaranya mindfulness, seperti meditasi dengan teknik stop (berhenti sejenak dari rutinitas kemudian meditasi dan merasakan kesadaran penuh, lalu melanjutkan kembali kegiatan kita sebelumnya), merasakan keberadaan diri sendiri yang menapak pada bumi, merasakan suara terjauh dan terdekat. Meditasi dapat dilaksanakan dengan posisi, tempat, dan waktu khusus.
Adapun yang lebih mudah kita dapat merasakan aliran udara yang kita hirup sampai ke relung hati yang terdalam. Menggambar, mendengarkan musik, melaksanakan hobi, maupun dekat dengan alam. Meminum secangkir kopi dan merasakan setiap tegukannya dalam limpahan syukur. Atau berdo'a dan meningkatkan sisi-sisi religius kita.
Terkait masalah pribadi yang terjadi, perlu diselesaikan terlebih dahulu. Karena manajemen stres tidak semata tentang bagaimana mengelola emosi dengan baik, tetapi juga penyelesaian masalah sebagai akar dari keadaan sosial emosional kita. Â
Selain keterampilan emosional, keterampilan bersosial dan berelasi untuk networking sebagai bentuk kolaborasi dan dapat membantu dalam sharing dan penyelesaian masalah perlu ditingkatkan. Dengan banyak sharing, pemikiran yang beraneka rupa dapat membuka wawasan kita terhadap apa yang terjadi dan menjadikan kita terbuka terhadap pendapat orang lain. Serta membantu akan langkah-langkah apa yang perlu dilakukan dalam hidup.
Selain hal-hal tersebut di atas juga hal sederhana lainnya yang dapat menciptakan well being demi kebahagiaan dan keselamatan yang menjadi tujuan hidup kita. Hidup yang penuh makna, tidak hanya sekedar numpang lewat mengisi hari-hari seperti air mengalir, tetapi ada ghirah dan semangat di dalamnya.
Sebagai seorang guru, kesehatan mental melalui pengelolaan emosi itu sangatlah penting. Bagaimana  guru datang dengan kecamuk perasaan dan berbagai masalah yang mungkin terjadi di rumahnya, tetapi mesti tetap tersenyum ketika berhadapan dengan murid. Keadaan murid yang acapkali bandel juga membutuhkan kontrol diri yang baik.
Selain bagi guru, Â perlu juga menyebarkan pemahaman pentingnya keterampilan sosial emosional bagi murid. Yang selama ini sering terabaikan karena kita terlalu berfokus pada materi atau ruang-ruang pembelajaran yang berkaitan dengan mata pelajaran. Dan menganggap bahwa keterampilan sosial emosional akan terjadi dengan sendirinya.
Penerapan KSE baik di rumah, sekolah, dan di manapun perlu diintensifkan lagi. Bahwasnya balance (keseimbangan) dalam hidup itu perlu. Ketika kita seharian berkutat dalam kesibukan, aneka kegiatan, dan permasalahan. Sering kali kita lupa "mencharge" diri agar bisa tetap tenang, sehingga tidak mudah emosi, bijaksana dan bisa mengambil tindakan dan keputusan dengan baik.
Pendekatan psikologi dalam KSE baik terhadap diri sendiri dan orang lain itu perlu dan harus dilaksanakan sebagai bagian dari kehidupan sehari-hari. Â Hidup bukan sekedar sibuk mengejar duniawi, tetapi jiwa kita hampa. Memeras diri bak sapi perah, tetapi kebutuhan psikologis terabaikan. Pada akhirnya semoga jiwa dan raga kita senantiasa sehat dan bahagia. Hidup yang waras dan ajeg, hirup jeung huripna ***
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H