6) Tanaman dapat tumbuh lebih pesat dan dengan keadaan yang tidak kotor dan rusak.
7) Hasil produksi lebih continue dan lebih tinggi disbanding dengan penanama ditanah.Â
8) Harga jual hidroponik lebih tinggi dari produk non-hydroponic.
9) Beberapa jenis tanaman dapat dibudidayakan di luar musim.
10) Tidak ada resiko kebanjiran,erosi, kekeringan, atau ketergantungan dengan kondisi alam.
11) Tanaman hidroponik dapat dilakukan pada lahan atau ruang yang terbatas, misalnya di atap, dapur atau garasi.Â
 Sedangkan, kelemahan sistem hidroponik, yaitu sebagai berikut:
1) Investasi awal yang mahal.Â
2) Memerlukan keterampilan khusus untuk menimbang dan meramu bahan kimia.Â
3) Ketersediaan dan pemeliharaan perangkat hidroponik agak sulit.
 Informasi tentang perkembangan sistem hidroponik di Indonesia masih sangat minim, hal ini disebabkan oleh kurangnya penyuluhan tentang kelebihan sistem hidroponik pada lahan sempit.Hidroponik membutuhkan produk yang mutakhir, investasi yang tinggi serta keahlian yang khusus. Faktor tersebut yang menghambat peluang pertanian secara hidroponik. Meskipun begitu, sudah ada pengusaha hidroponik Indonesia yang berhasil mengekspor hasil kebunnya.Dahulu penanaman hidroponik hanya berkutat pada lingkungan Jabodetabek. Mulai saat ini di Jawa Barat, penanaman hidroponik sederhana dapat dilihat di daerah Lembang, purwakarta, dan Garut. Sedangkan di Jawa Timur dapat ditemukan di Nangkojajar (Pasuruan) dan Batu (Malang)