Makalah Plastik
Â
Disusun oleh :
Reni Puji Astuti  (20241046)
FAKULTAS MANAJEMEN DAKWAH
Mata Kuliah : Bahasa Indonesia
Dosen : Diah Mintarsih, M.Pd
Sekolah Tinggi Agama Islam Terpadu
JOGJAKARTA
  2021
BAB I
PENDAHULUAN
Â
Pada zaman sekarang plastik sudah banyak sekali digunakan. Bahkan keberadaan plastik sekarang telah banyak menggantikan bahan yang biasanya digunakan seperti bambu, kayu, rotan dan masih banyak yang lainnya. Contohnya saja dalam kehidupan berumah tangga kita lebih sering kontak langsung dengan barang- barang yang terbuat dari plastik dari pada barang-barang yang terbuat dari bambu, kertas, kayu dan bahan lainnya yang dulu biasa kita gunakan dalam kehidupan kita. Diantara barang-barang dari plastik yang biasa kita gunakan adalah sandal, piring, sendok,gelas, laptop, kipas angin,baskom dan masih banyak yang lainnya.
Plastik lebih dipilih sebagai bahan dari pembuatan barang-barang kebutuhan manusia dari pada bahan yang lain karena plastik dirasa lebih mudah didapat dan awet, selain itu harga yang bisa dijangkau adalah alasan yang paling kuat kenapa hal itu bisa terjadi. Dibalik kemudahan untuk mendapatkannya, awet dan harga yang murah apakah plastik dapat menimbulkan masalah bagi manusia? Mengapa hal itu bisa terjadi?Lalu bagaimana kita dapat meminimalisir hal itu?.dari pertanyaan itu kita akan melakukan kajian dari beberapa sumber untuk mencari jawaban dari beberapa pertanyaan itu.
Untuk mengetahui zat yang terkandung dalam plastik dan untuk mengetahui bahaya plastik bagi kesehatan serta mengetahui cara mengurangi bahaya plastik, maka disusunlah makalah ini.
APAKAH SEBENARNYA PLASTIK ITU ?
 Istilah plastik mencakup produk polimerisasi sintetik atau semi-sintetik. Mereka terbentuk dari kondensasi organik atau penambahan polimer dan bisa juga terdiri dari zat lain untuk meningkatkan performa atau ekonomi. Ada beberapa polimer alami yang termasuk plastik. Plastik dapt dibentuk menjadi film atau fiber sintetik. Nama ini berasal dari fakta bahwa banyak dari mereka "malleable", memiliki properti keplastikan. Plastik didesain dengan varias yang sangat banyak dalam properti yang dapat menoleransi panas, keras, "reliency" dan lain-lain. Digabungkan dengan kemampuan adaptasinya, komposisi yang umum dan beratnya yang ringan memastikan plastik digunakan hampir di seluruh bidang industri.
Â
Â
Â
Â
Â
Â
Â
Â
Â
BAB II
JENIS-JENIS PLASTIK
Plastik dapat digolongkan berdasarkan:
SIFAT FISIKANYA
- Termoplastik. Merupakan jenis plastik yang bisa didaur-ulang/dicetak lagi dengan proses pemanasan ulang. Contoh: polietilen (PE), polistiren (PS), ABS, polikarbonat (PC)
- Termoset. Merupakan jenis plastik yang tidak bisa didaur-ulang/dicetak lagi. Pemanasan ulang akan menyebabkan kerusakan molekul-molekulnya. Contoh: resin epoksi, bakelit, resin melamin, urea-formaldehida
KINERJA DAN PENGGUNAANYA
- Plastik komoditas
Sifat mekanik tidak terlalu bagus, tidak tahan panas. Contohnya: PE, PS, ABS, PMMA, SAN. Aplikasi: barang-barang elektronik, pembungkus makanan, botol minuman
- Plastik teknik
Tahan panas, temperatur operasi di atas 100 C. Sifat mekanik bagus. Contohnya: PA, POM, PC, PBT. Aplikasi: komponen otomotif dan elektronik
- Plastik teknik khusus
Temperatur operasi di atas 150 C. Sifat mekanik sangat bagus (kekuatan tarik di atas 500 Kgf/cm). Contohnya: PSF, PES, PAI, PAR. Aplikasi: komponen pesawat
BERDASARKAN JUMLAH RANTAI KARBONNYA
- 1 ~ 4 Gas (LPG, LNG)
- 5 ~ 11 Cair (bensin)
- 9 ~ 16 Cairan dengan viskositas rendah
- 16 ~ 25 Cairan dengan viskositas tinggi (oli, gemuk)
- 25 ~ 30 Padat (parafin, lilin)
- 1000 ~ 3000 Plastik (polistiren, polietilen, dll)
BERDASARKAN SUMBERNYA
- Polimer alami : kayu, kulit binatang, kapas, karet alam, rambut
- Polimer sintetis:
Tidak terdapat secara alami: nylon, poliester, polipropilen, polistiren. Terdapat di alam tetapi dibuat oleh proses buatan: karet sintetis. Polimer alami yang dimodifikasi: seluloid, cellophane (bahan dasarnya dari selulosa tetapi telah mengalami modifikasi secara radikal sehingga kehilangan sifat-sifat kimia dan fisika asalnya)
Â
BAB III
ARTI SIMBOL-SIMBOL PADA KEMASAN PLASTIK
Di setiap kemasan plastik yang sering kita jumpai ada bermacam -- macam jenis plastik pasti terdapat berupa simbol / kode yang perlu kita ketahui sebelumnya untuk digunakan kembali. Kode ini dikeluarkan oleh The Society of Plastic Industry pada tahun 1998 di Amerika Serikat dan diadopsi oleh lembaga-lembaga pengembangan sistem kode, seperti ISO (International Organization for Standardization).
Secara umum simbol / kode pengenal plastik tersebut seperti:
1. Berada atau terletak di bagian bawah
2. Berbentuk segitiga
3. Di dalam segitiga tersebut terdapat angka
4. Serta nama jenis plastik di bawah segitiga
5. Simbol / kode ini timbul dipermukaan plastic
Lalu kode ini terdiri dari 7 jenis yang masing -- masingnya tentu memiliki jenis plastik yang berbeda -- beda untuk digunakan. Berikut adalah contoh dan jenis kode plastik:
1. PETE atau PET (Polythylene Terephthalate)
Biasa dipakai untuk botol plastik transparan / tembus pandang seperti botol air mineral dan hampir semua botol minuman lainnya. Botol ini direkomendasikan HANYA SEKALI PAKAI. Bila terlalu sering diisi ulang, apalagi digunakan untuk menyimpan air hangat / panas, akan mengakibatkan lapisan polimer pada botol tersebut akan meleleh dan mengeluarkan zat karsinogenik (dapat menyebabkan kanker) dalam jangka panjang.
2. HDPE (High Density Polythylene)
      Biasa dipakai untuk kemasan susu, jus, tas belanja (kantong kresek). HDPE memiliki sifat bahan yang lebih kuat, keras, buram dan lebih tahan terhadap suhu tinggi, dan merupakan salah satu bahan plastik yang aman untuk digunakan karena kemampuan untuk mencegah reaksi kimia. Sama seperti PET, HDPE juga direkomendasikan hanya untuk SEKALI PEMAKAIAN karena pelepasan senyawa antimoni trioksida terus meningkat seiringnya waktu.
3. V atau PVC (Polyvinyl Chloride)
      Jenis plastik ini termasuk yang paling sulit didaur ulang. Plastik ini biasa digunakan untuk perangkat hardware, mainan anak-anak, kemasan farmasi, minyak sayur, dan kebersihan lainnya. Reaksi yang terjadi antara PVC dengan makanan yang dikemas dengan plastik ini berpotensi berbahaya untuk ginjal, hati dan berat badan. Sebaiknya kita mencari alternatif pembungkus makanan lain (bukan bertanda 3 dan V) seperti plastik yang terbuat dari polietilena atau bahan alami (daun pisang misalnya).
4. LDPE (Low Density Polyethylene)
      Plastik ber-tipe cokelat (thermoplastic/dibuat dari minyak bumi), biasa dipakai untuk tempat plastik sampah, tempat penyimpanan makanan, dan botol-botol yang lembek.
Sifat jenis plastik LDPE adalah:
1. Kuat,
2. Agak tembus cahaya,
3. Fleksibel dan permukaan agak berlemak.
4. Pada suhu di bawah 60 derajat Celsius, sangat resisten terhadap senyawa kimia,
5. Daya proteksi terhadap uap air tergolong baik,
6. Kurang baik bagi gas-gas yang lain seperti oksigen.
7. Plastik ini dapat didaur ulang, baik untuk barangbarang yang memerlukan fleksibilitas tetapi kuat, dan memiliki resistensi yang baik terhadap reaksi kimia. Barang berbahan LDPE ini sulit dihancurkan, tetapi tetap baik untuk tempat makanan karena sulit bereaksi secara kimiawi dengan makanan yang dikemas dengan bahan ini.
5. PP (Polypropylene)
Karakteristik adalah transparan yang tidak jernih atau berawan, lebih kuat dan ringan dengan daya tembus uap yang rendah, ketahanan yang baik terhadap lemak, stabil terhadap suhu tinggi dan cukup mengkilap.
Jenis PP (polypropylene) ini adalah pilihan bahan plastik terbaik, terutama untuk tempat makanan dan minuman seperti tempat menyimpan makanan, botol minum dan yang terpenting botol minum untuk bayi. Carilah dengan kode angka 5 bila membeli barang berbahan plastik untuk menyimpan kemasan berbagai makanan dan minuman. :thumbup:
(jenis ini sangat dianjurkan bila untuk mengisi air kemasan ulang.
6. PS (Polystyrene)
      PS (polystyrene) ditemukan tahun 1839 oleh Eduard Simon seorang apoteker dari Jerman dengan secara tidak sengaja. PS biasa dipakai sebagai bahan tempat makan styrofoam, tempat minum sekali pakai, dan lain-lain. Polystyrene merupakan polimer aromatik yang dapat mengeluarkan bahan styrene ke dalam makanan ketika makanan tersebut bersentuhan. Selain tempat makanan, styrene juga bisa didapatkan dari asap rokok, asap kendaraan dan bahan konstruksi gedung. Bahan ini harus dihindari, karena selain berbahaya untuk kesehatan otak, mengganggu hormon estrogen pada wanita yang berakibat pada masalah reproduksi, dan pertumbuhan dan sistem syaraf, juga karena bahan ini sulit didaur ulang. Pun bila didaur ulang, bahan ini memerlukan proses yang sangat panjang dan lama. Ketika dibakar, bahan ini akan mengeluarkan api berwarna kuning-jingga, dan meninggalkan jelaga.
7. OTHER atau biasanya polycarbonate
Untuk jenis plastik 7 Other ini ada 4 jenis, yaitu:
1. SAN -- styrene acrylonitrile,
2. ABS -- acrylonitrile butadiene styrene,
3. PC -- polycarbonate,
4. Nylon.
Plastik ini dapat ditemukan pada tempat makanan dan minuman seperti botol minum olahraga, suku cadang mobil, alat-alat rumah tangga, komputer, alat-alat elektronik, dan plastik kemasan.
SAN dan ABS; memiliki resistensi yang tinggi terhadap reaksi kimia dan suhu, kekuatan, kekakuan, dan tingkat kekerasan yang telah ditingkatkan. Biasanya terdapat pada mangkuk mixer, pembungkus termos, piring, alat makan, penyaring kopi, dan sikat gigi, sedangkan ABS biasanya digunakan sebagai bahan mainan lego dan pipa.
Plastik dengan jenis 7 yaitu SAN dan ABS merupakan salah satu bahan plastik yang sangat baik untuk digunakan dalam kemasan makanan ataupun minuman.
Apakah yang Dapat Kita Peroleh dari Informasi SIMBOL PLASTIK Tersebut?
1. Harus bijak dalam menggunakan plastik, khususnya kode 1, 3, 6, dan 7 (PC), seluruhnya memiliki bahaya secara kimiawi. Gunakan hanya sekali pakai!
2. Akan aman bila menggunakan plastik dengan kode 2, 4, 5, dan 7 (SAN atau ABS)
Satu lagi yang perlu diwaspadai dari penggunaan plastik dalam industri makanan adalah kontaminasi zat warna plastik dalam makanan contohnya kita sering membeli gorengan di pinggir jalan, suka minta sama penjualnya yang panas lalu setelah digoreng dimasukkan ke kantong kresek hitam. Ternyata zat pewarna hitam ini kalau terkena panas, bisa terurai, terdegradasi menjadi bentuk zat radikal beracun yang berbahaya bagi kesehatan terutama dapat menyebabkan sel tubuh berkembang tidak terkontrol seperti
pada penyakit kanker. Makanya mulai sekarang sebisa mungkin hindari membungkus makanan dengan tas kresek ya! Terutama makanan yang masih panas.
BAB IV
BAHAYA PENGGUNAAN PLASTIK
Plastik Pembungkus Makanan Sebabkan Kanker. Masyarakat diimbau waspada dalam menggunakan plastik untuk membungkus makanan cairan yang panas karena unsur yang dikandung plastik itu berbahaya bagi tubuh. Peneliti dari Universitas Negeri Medan, M Yusuf Hasibuan kepada ANTARA di Medan, Minggu (9/8), mengatakan, kemasan plastik yang sering digunakan pedagang membungkus dagangannya dapat menyebabkan kanker.
Setelah diteliti, ternyata plastik tersebut mengandung Pemlastis Dioktilfalat (DOP) yang diketahui dari sifat toksisitas plastik berdasarkan uji karsinogenik. Selain itu, DOP juga berasal dari minyak bumi yang sangat berbahaya bagi tubuh manusia dan dapat menimbulkan berbagai penyakit kronis, katanya.
Bahaya Sampah Plastik bagi Lingkungan dan Kesehatan
Salah satu faktor yang menyebabkan rusaknya lingkungan hidup yang sampai saat ini masih tetap menjadi "PR" besar bagi bangsa Indonesia adalah faktor pembuangan limbah sampah plastik. Kantong plastik telah menjadi sampah yang berbahaya dan sulit dikelola. Diperlukan waktu puluhan bahkan ratusan tahun untuk membuat sampah bekas kantong plastik itu benar-benar terurai. Namun yang menjadi persoalan adalah dampak negatif sampah plastik ternyata sebesar fungsinya juga.
KEMASAN PLASTIK TIDAK SELALU AMAN
Kantung dan kemasan plastik memang murah, praktis, dan mudah didapat. Sayangnya jenis pengemas ini tidak selalu aman bagi kesehatan.Selasa (14/7 ) lalu, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) memperingatkan publik supaya berhati-hati dalam menggunakan kemasan plastik untuk makanan.
Menurut Kepala BPOM Husniah Rubiana Thamrin Akib, beberapa jenis kemasan plastik berpotensi menimbulkan gangguan kesehatan termasuk diantaranya kantung plastik "kresek" berwarna serta kemasan plastik berbahan dasar polistiren dan polivinil klorida (PVC). Ia mengatakan, kantung plastik "kresek" dibuat dari plastik bekas yang riwayat penggunaannya tidak jelas melalui proses daur ulang yang tidak terjamin kebersihannya.
Husniah menambahkan, proses daur ulang dalam pembuatan plastik "kresek" juga menggunakan bahan kimia tertentu. Kemasan plastik berbahan PVC pun tidak sepenuhnya aman. Monomer vinil klorida pada PVC dapat terlepas ke dalam makanan bila berinteraksi dengan bahan yang berminyak/berlemak atau mengandung alkohol, terlebih dalam keadaan panas.
Pembuatan kemasan plastik PVC, kata dia, kadang juga menggunakan penstabil berupa timbal (Pb), kadmium (Cd), dan timah putih (Sn) untuk mencegah kerusakan serta senyawa ester ptalat dan ester adipat untuk melenturkan. Bahan-bahan tambahan itu bisa terlepas dan bercampur dengan makanan sehingga berisiko membahayakan kesehatan. "Pb merupakan racun bagi ginjal, Cd racun bagi ginjal dan memicu kanker, senyawa ester ptalat dapat mengganggu sistem endokrin," katanya.
Direktur Bidang Pengawasan Produk dan Bahan Berbahaya BPOM Roland Hutapea mengatakan, pihaknya telah melakukan pengujian terhadap 11 sampel kemasan plastik berbahan PVC dan menemukan satu diantaranya tidak memenuhi syarat karena residu timbalnya melebihi ambang batas maksimal.
Hasil pengujian menunjukkan bahwa semua kemasan plastik "styrofoam" aman digunakan karena residu monomer stirene-nya hanya berkisar antara 10-30 bagian per juta. Lebih lanjut dia menjelaskan bahwa kemasan plastik yang paling banyak dan paling aman digunakan adalah yang terbuat dari polyethylene (PE) dan polyprophylene (PP).
Â
Â
BAB V
CARA MENGURANGI PENGGUNAAN PLASTIK
Berikut adalah tips-tips yang dapat dilakukan untuk mengurangi penggunaan plastik :
- Mengisi kembali botol minuman bekas dengan air matang dari rumah jika berpergian. Atau anda dapat menggunakan travel mug anda saat kekantor, kampus atau sekolah. Sehingga anda tidak perlu membeli minuman dalam kemasan. Selain lebih gaya, travel mug anda dapat mempertahankan hangatnya minuman dimanapun anda berada. Misalnya, isilah dengan kopi panas, susu coklat hangat, teh dan lain sebagainya. Pasti lebih nikmat dan andapun dapat bias mengurangi jumlah sampah khususnya sampah minuman kemasan.
- Membawa sendiri tas plastik dari rumah dalam jumlah besar atau seperlunya dan memadai bila merencanakan untuk berbelanja. Atau anda dapat sediakan tas khusus belanja sehingga tidak perlu lagi menggunakan tas plastic dari toko atau supermarket. Kalaupun harus menggunakan tas plastik, simpanlah plastik bag tersebut dengan rapi agar bias digunakan lain waktu. Hal ini dapat dapat mengurangi jumlah konsumsi sampah plastik.
- Mengumpulkan dan memberikan sampah plastik kepada pemulung, tidak membuang dan membakarnya, karena pembakaran platik dapat menimbulkan pencemaran udara dan meracuni tanah.
- Memanfaatkan ulang botol/wadah platik untuk pot tumbuhan atau bentuk pekerjaan tangan yang lain.
- Tidak menggunakan kemasan apapun berbahan dasar plastik untuk membawa atau membungkus nasi atau makanan lain. Gunakan daun pisang atau rantang.
- Tidak membuang sampah (terutama sampah plastik) di sembarang tempat, melainkan membuangnya ditempat yang telah disediakan bagi sampak plastik. Sekarang sudah muncul beberapa tempat sampah khusus plastik. Buanglah pada tempat sampah ini. Karena sampah plastik ini nantinya akan di daur ulang.
PENUTUP
 Demikianlah paparan kami mengenai plastik yang tiap hari kita gunakan. Mengenai bagaimana pembuatan plastik, jenis-jenis plastik, baik yang aman digunakan maupun kurang baik digunakan, tentang bahaya, dan bagaimana cara mengurangi bahaya penggunaan plastik. Setelah mengetahui paparan di atas tentang semua hal tentang plastik, tentunya kita mulai sadar bahwasannya tidak semua kemasan plastik aman bagi kesehatan dan baik untuk lingkungan. Semoga dengan apa yang kami paparkan diatas, kita bisa menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari, Agar dampak negatif dari plastik dapat kita hindari. Baik bagi diri kita sendiri maupun lingkungan yang kita tempati sekarang.
Â
Â
Â
Â
DAFTAR PUSTAKA
Â
Â
http://id.wikipedia.org/wiki/Plastik
http://id.wikipedia.org/wiki/Kantong_plastik
http://akuinginhijau.org/2008/03/16/hati-hati-dengan-bahaya-plastik-pelajari-sebelum-terlambat/
http://www.rajawana.com/artikel/pendidikan-umum/369-mengurangi-bahaya-plastik.html
http://www.indonesia.go.id/id/index2.php?option=com_content&do_pdf=1&id=3814
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H