1. Pengantar
     Manusia tidak pernah lepas dari rasa sakit. Manusia yang sakit merupakan konsekuensi logis manusia sebagai makhluk yang memiliki tubuh, di mana tubuh manusia adalah bersifat rapuh. Maka, manusia tidak bisa tidak menderita sakit. Dengan rasa sakit yang dialaminya, dapat menjadi peristiwa atau pengalaman yang membawa pada sebuah permenungan atas dirinya. Sementara dosa dalam Buku Iman Katolik adalah suatu perbuatan yang menyebabkan terputusnya hubungan antara manusia dengan Allah, karena manusia lebih mencintai dirinya atau hal-hal lain sedemikian rupa, sehingga menjauhkan diri dari cinta kasih Allah. Seseorang dikatakan berdosa apabila perbuatannya melawan kehendak atau cinta kasih Allah itu, yang dilakukannya dengan Bebas, Sadar dan Tahu. Oleh karena itu, dosa terjadi akibat dari ketidaksetiaannya kepada Allah.
    Dalam paper ini, penulis akan memaparkan hasil wawancara dari para informan yang sehat dan yang telah dibaptis dalam Gereja Katolik. Para informan berasal dari berbagai kalangan laki-laki -- perempuan, usia, paroki dan pekerjaan. Dalam penulisan ini, penulis akan memaparkan dua pertanyaan kepada informan Setelah itu, penulis akan memberi tanggapan atas jawaban informan dalam proses observasi ini.
2. Metode Penelitian
    Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode wawancara dengan umat yang sudah dibaptis dalam Gereja Katolik. Proses wawancara ini dilakukan dengan cara via telepon seluler  atau WhatsApp, karena melihat situasi yang masih pandemi Covid-19, sehingga tidak memungkinkan melakukan wawancara secara langsung (tatap muka).
3. Tujuan Penelitian
     Tujuan penelitian ini ada tiga point. Pertama, penelitian ini ditulis untuk memenuhi tugas mata kuliah POS dan Pendamaian. Kedua, penulis ingin mengetahui pemahaman umat yang sudah di baptis dalam Gereja Katolik tentang sakit dan dosa serta hubungan diantara keduanya. Ketiga, penulis ingin mendalamai dan memahami lebih lanjut arti sakit dan dosa serta hubungannya sebagai bekal dalam karya pastoral nanti.
4. Pertanyaan Peneltian
    Adapun pertanyaan yang akan disampaikan atau dipaparkan kepada para informan adalah, sebagai berikut:
- Bagaimana pemahaman anda tentang sakit dan dosa?
- Adakah hubungan atau korelasi antara sakit dan dosa?
5. Hasil Wawancara Penulis dengan Informan
5.1 Informan Pertama
- Nama                 : Meryda Lumban Gaol
- Tempat Tanggal Lahir  : Tapanuli Utara, 21 Desember 1971
- Status                 : Menikah
- Pekerjaan             : Guru SMA -- Guru Agama
- Paroki                : Kristus Raja, Gid -- Nias. Keuskupan Sibolga
Sakit: Kalau dari saya sakit itu adalah ada dua yaitu sakit fisik dan psikis. Kalau sakit fisik itu di mana saya merasa tidak berdaya, tidak bisa berbuat apa-apa dan tidak bisa tersenyum. Itu berarti ada sesuatu hal yang terjadi atau kurang pas dalam tubuh saya. Sedangkan sakit psikis, itu bisa terjadi dari luar diri kita, seperti menyakiti perasaan orang lain atau orang lain menyakiti perasaan saya. Misalnya, tekanan dari pekerjaan. Dan juga perasaan bisa terlukai dari pasangan sendiri.
Dosa: Menurut saya dosa itu adalah yang dapat menyakiti atau merugikan orang lain dan ingkar terhadap kehendak Allah sendiri. Contohnya, Saya adalah seorang guru, ketika ada dana bos dari pemerintah, dengan tujuan untuk keperluan sekolah, justru saya menggunakannya untuk kebutuhan pribadi atau keluarga. Disini saya mengingkari kehendak Allah. Maka, saya berdosa.
Korelasi Sakit dan Dosa: Bagi saya tidak ada hubungan antara sakit dan dosa. Kalau sakit, ya sakit. Dosa ya dosa. Saya sakit bukan karena saya berdosa, tetapi karena kelalaian saya. Misalnya, saya tidak makan, maka saya sakit. Dan itu tidak bisa dikatakan karena saya berdosa. Hal sebaliknya dengan dosa. Dosa terjadi dalam diri saya sendiri. Ketika saya menjahati hati orang lain, maka saya berdosa dan itu tidak bisa dikatakan karena saya sakit. Jadi, dosa terjadi akibat sikap jahat saya dan sakit terjadi karena kelalaian saya.
Tanggapan: Menurut ibu ini, hubungan antara sakit dan dosa tidak ada. Alsannya adalah karena sakit dimengerti 2 konsep yaitu fisik dan psikis. Sakit fisik itu adalah ketidakberdayaan tubuh dalam melakukan suatu kegiatan, sehingga dapat  mempengaruhi  pekerjaan dan juga susah untuk tersenyum kepada sesama. Sedangkan sakit psikis adalah suatu perasaan yang kurang bahagia, seperti merasa stress, depresi dan sebagainya. Hal ini dapat dipicu tekanan dari keluarga atau lingkungan. Sementara dosa sendiri adalah perbuatan-perbuatan yang melanggar kehendak Allah, menjauhkan diri dari-Nya, dan lebih mementingkan diri senidri. Walaupun demikian, ketika ibu ini mengalami sakit, ia tetap selalu berdoa kepada Tuhan, memohon pertolongan, supaya Tuhan menyembuhkannya dari rasa sakit yang dialaminya. Â
5.2 Informan Kedua
- Nama                 : Maria Regina Br. Silaban
- Tempat Tanggal Lahir  : Asahan, 21 Agustus 1982
- Status                 : Menikah
- Pekerjaan             : Ibu Rumah Tangga
- Paroki                : Santo Paulus Pasar Merah -- Medan. Keuskupan Agung Medan
Sakit: Bagi saya sakit adalah bahwa dimana tubuh kita merasa lemah, lesu, tidak berdaya bahkan buruk dan melarat. Maka, secara tidak langsung dapat memperngaruhi aktivitas saya, seperti tidak bisa bekerja atau melakukan sesuatu. Pastinya saya selalu berbaring di tempat tidur. Ingin melakukan sesuatu tetapi tidak bisa.
Dosa:Â Dosa itu adalah suatu perbuatan yang melanggar aturan atau hukum Tuhan. Dosa itu perbuatan yang tidak diinginkan oleh Tuhan. Karena itu, saya berdosa.
Korelasi Sakit dan Dosa: Menurut saya hubungan dosa dan sakit itu ada. Saya sakit karena saya berdosa. Dosa dapat menjadi penyebab penderitan manusia atau saya. Karena ketika saya sakit, pasti ada sesuatu dalam diri saya yang tidak diingankan oleh Tuhan. Maka, ketika saya mengalami sakit, disitu juga saya menyadari dosa-dosa saya kepada Tuhan.Â
Tanggapan: Menurut ibu ini, antara sakit dan dosa sangat memiliki hubungan yang erat Alasannya adalah karena dosa dapat menjadi penyebab penderitaan atau sakit. Ketika ia sakit pasti ada sesuatu dalam dirinya yang tidak dikehendaki oleh Tuhan. Dengan rasa sakit yang dialaminya, ia menyadari semua dosa-dosanya, baik itu sikap dan tingkah lakunya kepada sesama, yang membuat sesama itu membencinya. Ibu ini juga mengatakan bahwa ketika ia sakit, ia tidak pernah luput untuk tidak berdoa kepada Tuhan, memohon penyembuhan pengampunan akan dosa-dosanya.
5.3 Informan Ketiga
- Nama                 : Ferianus Gul
- Tempat Tanggal Lahir  : Tuhemberua, 12 Maret 1985
- Status                 : Belum Nikah
- Pekerjaan             : Wiraswasta
- Paroki                : Kristus Raja, Gid -- Nias. Keuskupan Sibolga
Sakit: Dapat digambarkan sebagai gangguan yang terjadi dalam fungsi tubuh yang menghasilkan berkurangnya kapasitas. Penyakit terjadi ketika keseimbangan dalam tubuh tidak dapat dipertahankan lagi. Keadaan sakit terjadi pada saat seseorang tidak lagi berada dalam kondisi sehat yang normal.
Dosa: Dosa adalah segala sesuatu yang dilarang oleh Allah dan perilaku yang membuat manusia jauh kepada Tuhan.
Korelasi Sakit dan Dosa: Sakit acap kali, dan memang selalu demikian lazimnya, dikaitkan dengan dosa. Artinya, setiap orang yang menderita penyakit langsung dikaitkan bahwa itu adalah akibat dari dosa. Hal ini didasarkan pada paham pembalasan di bumi dan keadilan Allah. Paham itu mengatakan bahwa orang benar, baik dan saleh akan diganjari dengan hidup sehat, umur panjang, memiliki banyak keturunan dan kaya. Hal ini sangat diyakini sejak dulu oleh para leluhur nenek moyang orang Nias, hingga sampai sekarang, termasuk saya sendiri. Ada sebuah istilah dalam bahasa Nias yaitu "l hadi fkh, nal hor". Artinya "tidak ada penyakit, kalau tidak ada dosa". Boleh dikatakan bahwa dosalah yang membuat seseorang  sakit dan sebaliknya.
Tanggapan: Saudara ini sangat memegang teguh prinsip nenek moyangnya yaitu "l hadi fkh, nal hor". Artinya "tidak ada penyakit, kalau tidak ada dosa". Oleh karena itu, sakit atau penyakit terjadi karena keberdosaannya. Saudara ini juga mengatakan bahwa ketika ia mengalami sakit, ia tidak pernah lupa akan pertolongan Tuhan. Ia sungguh menyadari bahwa Tuhan akan selalu menemaninya.
5.4 Informan Keempat
- Nama                 : Aristina Waruwu
- Tempat Tanggal Lahir  : Soiiwa, 9 Oktober 2002
- Status                 : Belum Menikah
- Pekerjaan             : Mahasiswa
- Paroki                : Santa Maria Ratu Surga, Tgizita -- Nias. Keuskupan Sibolga
Sakit: Menurut pemahaman saya, sakit merupakan keadaan atau kondisi pada tubuh atau perasaan seseorang/ manusia yang dirasakan oleh tubuh sendiri yang dianggapnya sakit ataupun kurang sehat.
Dosa: Menurut pemahaman saya, dosa merupakan perilaku atau sikap seseorang yang tidak benar atau ketidaktaatannya kepada Tuhan. Sehingga dapat merusak kepribadian diri sendiri maupun orang lain, juga merusak hubungannya dengan Tuhan.
Korelasi Sakit dan Dosa: Jadi hubungan sakit dengan dosa menurut saya, yaitu: ketika sakit, itu pertanda kita berdosa. Karena dosa yang kita lakukan akan berakibat dalam pribadi sendiri yang disebut sebagai penyakit yang kita alami. Itu terjadi karena ketidak sesuaian dalam hati Tuhan. Jadi kadang kita sakit karena perbuatan-perbuatan yang kita perbuat, yang tidak berterima di hati Tuhan. Begitu juga sebaliknya. Kita berdosa sudah otomatis kita sakit, karena sakit merupakan pertanda harus ada perubahan pada pribadi sendiri, dengan adanya sakit maka perlu mengubah diri atau bertobat dari dosa yg telah di perbuat. Itu terjadi karena cara Tuhan menegur kita untuk berbalik ke hal yang baik dan melakukan perbuatan yang baik sesuai yang Tuhan inginkan.
Tanggapan: Saudari ini mengatakan bahwa hubungan antara dosa dan sakit ada. Alasannya adalah ketika seseorang sakit, itu petanda berdosa. Karena dosa yang dilakukannya akan berakibat dalam pribadinya sendiri yaitu sakit. Orang sakit karena ada suatu perbuatan yang tidak berkenan di hati Tuhan. Oleh karena itu, ketika seseorang sedang sakit, ia mesti mengubah diri atau bertobat dari dosanya. Ketika seseorang sakit, itu adalah cara Tuhan untuk menegurnya, supaya berbalik ke hal-hal yang baik dan benar.
5.5 Informan Kelima
- Nama                 : Desica Kristiana Manik
- Tempat Tanggal Lahir  : Sibisa, 11 Desember 1998
- Status                 : Belum Menikah
- Pekerjaan             : Wiraswasta
- Paroki                : St. Yoseph Jln. Bali-Pematangsiantar. Keuskupan Agung Medan
Sakit: Sakit merupakan kondisi di mana kita merasakan tubuh sedang terganggu atau tidak baik-baik saja.
Dosa:Â Dosa adalah suatu hal yang salah kita lakukan, dengan mengingkari kehendak atau keinginan Tuhan.
Korelasi Sakit dan Dosa: Seseorang yang mengalami penderitaan atau sakit itu bertanda bahwa ia berdosa. Dan sebaliknya, saat seseorang berbuat atau melakukan dosa, maka ia akan mengalami sakit disuatu waktu nantinya. Sekalipun memang semua manusia itu tidak pernah lepas dari dosa. Namun, dengan adanya dosa, membuat seseorang menjadi rapuh, lemas dan gelisah. Dengan itu, seseorang akan jatuh sakit atau mengalami penderitaan. Oleh karena itu, ketika seseoang sedang sakit, ia pasti berdoa kepada Tuhan, supaya Tuhan hadir dan menemaninya dalam masa-masa sulit yang dialaminya. Juga Tuhan memberi cobaan kepadanya apakah ia tetap teguh dalam imannya atau tidak.
Tanggapan:Â Menurut saudari ini, antara sakit dan dosa mempunyai hubungan. Karena seorang yang mengalami sakit atau penderitaan, itu pertanda bahwa Tuhan sedang mencobai dan ujian bagi imannya. Apakah ia sungguh beriman dan setia kepada-Nya atau tidak. Â
6. Kesimpulan
     Dari kelima informan yang diwawancarai oleh penulis, satu dari informan yang mengatakan bahwa antara sakit dan dosa tidak ada kaintannya, sementara empat dari informan justru melihat bahwa sakit dan dosa itu memiliki kaitan atau hubungan. Rata-rata dari keempat informan ini mengatakan bahwa sakit/penderitaan terjadi akibat dari dosa, dan sebaliknya, ketika seseorang berdosa, maka ia akan jatuh sakit/mengalami penderitaan.
     Pengalaman sakit atau penderitaan dapat mengantar setiap orang pada sebuah permenungan. Di dalam sakit/penyakit, manusia mengalami ketidakmampuan, keterbatasan dan kefanaanya. Seseorang yang mengalami sakit/penderitaan dapat menyebabkan rasa takut, cemas, sikap menutup diri, bahkan kadang-kadang merasa putus asa dan memberontak kepada Allah. Namun, ia juga dapat membuat dirinya lebih matang dan dapat membuka matanya untuk apa yang tidak penting dalam kehidupannya, sehingga ia berpaling kepada hal-hal yang penting. Oleh karena itu, dengan mengalami sakit atau penderitaan setiap orang akan mencari Tuhan dan kembali kepada-Nya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H