Korelasi Sakit dan Dosa: Seseorang yang mengalami penderitaan atau sakit itu bertanda bahwa ia berdosa. Dan sebaliknya, saat seseorang berbuat atau melakukan dosa, maka ia akan mengalami sakit disuatu waktu nantinya. Sekalipun memang semua manusia itu tidak pernah lepas dari dosa. Namun, dengan adanya dosa, membuat seseorang menjadi rapuh, lemas dan gelisah. Dengan itu, seseorang akan jatuh sakit atau mengalami penderitaan. Oleh karena itu, ketika seseoang sedang sakit, ia pasti berdoa kepada Tuhan, supaya Tuhan hadir dan menemaninya dalam masa-masa sulit yang dialaminya. Juga Tuhan memberi cobaan kepadanya apakah ia tetap teguh dalam imannya atau tidak.
Tanggapan:Â Menurut saudari ini, antara sakit dan dosa mempunyai hubungan. Karena seorang yang mengalami sakit atau penderitaan, itu pertanda bahwa Tuhan sedang mencobai dan ujian bagi imannya. Apakah ia sungguh beriman dan setia kepada-Nya atau tidak. Â
6. Kesimpulan
     Dari kelima informan yang diwawancarai oleh penulis, satu dari informan yang mengatakan bahwa antara sakit dan dosa tidak ada kaintannya, sementara empat dari informan justru melihat bahwa sakit dan dosa itu memiliki kaitan atau hubungan. Rata-rata dari keempat informan ini mengatakan bahwa sakit/penderitaan terjadi akibat dari dosa, dan sebaliknya, ketika seseorang berdosa, maka ia akan jatuh sakit/mengalami penderitaan.
     Pengalaman sakit atau penderitaan dapat mengantar setiap orang pada sebuah permenungan. Di dalam sakit/penyakit, manusia mengalami ketidakmampuan, keterbatasan dan kefanaanya. Seseorang yang mengalami sakit/penderitaan dapat menyebabkan rasa takut, cemas, sikap menutup diri, bahkan kadang-kadang merasa putus asa dan memberontak kepada Allah. Namun, ia juga dapat membuat dirinya lebih matang dan dapat membuka matanya untuk apa yang tidak penting dalam kehidupannya, sehingga ia berpaling kepada hal-hal yang penting. Oleh karena itu, dengan mengalami sakit atau penderitaan setiap orang akan mencari Tuhan dan kembali kepada-Nya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H