Mohon tunggu...
Frater Milenial (ReSuPaG)
Frater Milenial (ReSuPaG) Mohon Tunggu... Lainnya - Seseorang yang suka belajar tentang berbagai hal
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Jika Anda tidak mampu mengerjakan hal-hal besar, kerjakanlah hal-hal kecil dengan cara yang besar (Napoleon Hill)

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Kaitan "Sakit dan Dosa" dalam Perspektif "Orang Sehat"

29 Oktober 2021   10:30 Diperbarui: 29 Oktober 2021   10:31 242
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Sakit & Dosa (Dok.Pri)

Korelasi Sakit dan Dosa: Seseorang yang mengalami penderitaan atau sakit itu bertanda bahwa ia berdosa. Dan sebaliknya, saat seseorang berbuat atau melakukan dosa, maka ia akan mengalami sakit disuatu waktu nantinya. Sekalipun memang semua manusia itu tidak pernah lepas dari dosa. Namun, dengan adanya dosa, membuat seseorang menjadi rapuh, lemas dan gelisah. Dengan itu, seseorang akan jatuh sakit atau mengalami penderitaan. Oleh karena itu, ketika seseoang sedang sakit, ia pasti berdoa kepada Tuhan, supaya Tuhan hadir dan menemaninya dalam masa-masa sulit yang dialaminya. Juga Tuhan memberi cobaan kepadanya apakah ia tetap teguh dalam imannya atau tidak.

Tanggapan: Menurut saudari ini, antara sakit dan dosa mempunyai hubungan. Karena seorang yang mengalami sakit atau penderitaan, itu pertanda bahwa Tuhan sedang mencobai dan ujian bagi imannya. Apakah ia sungguh beriman dan setia kepada-Nya atau tidak.  

6. Kesimpulan

          Dari kelima informan yang diwawancarai oleh penulis, satu dari informan yang mengatakan bahwa antara sakit dan dosa tidak ada kaintannya, sementara empat dari informan justru melihat bahwa sakit dan dosa itu memiliki kaitan atau hubungan. Rata-rata dari keempat informan ini mengatakan bahwa sakit/penderitaan terjadi akibat dari dosa, dan sebaliknya, ketika seseorang berdosa, maka ia akan jatuh sakit/mengalami penderitaan.

         Pengalaman sakit atau penderitaan dapat mengantar setiap orang pada sebuah permenungan. Di dalam sakit/penyakit, manusia mengalami ketidakmampuan, keterbatasan dan kefanaanya. Seseorang yang mengalami sakit/penderitaan dapat menyebabkan rasa takut, cemas, sikap menutup diri, bahkan kadang-kadang merasa putus asa dan memberontak kepada Allah. Namun, ia juga dapat membuat dirinya lebih matang dan dapat membuka matanya untuk apa yang tidak penting dalam kehidupannya, sehingga ia berpaling kepada hal-hal yang penting. Oleh karena itu, dengan mengalami sakit atau penderitaan setiap orang akan mencari Tuhan dan kembali kepada-Nya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun