Sebelum bumi sempat terlena
Dibawah selimut hitam yang melayang begitu tergesa
Aku ingin menitipkan dalam desir angin
Ganti dupa puja yang harum mewangi
Dia luapan hati yang pasrah
Seraya raut malam semakin merunduk
Mengundang kantuk pada diri yang sudah ingin berhenti
Dari kegaduhan hidup dan kegiatan yang meletihkan
Inginlah aku menatap wajah
Wajah yang tak pernah berdusta
Wajah Kristus yang penuh iba.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!