Mohon tunggu...
Frater Milenial (ReSuPaG)
Frater Milenial (ReSuPaG) Mohon Tunggu... Lainnya - Seseorang yang suka belajar tentang berbagai hal
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Jika Anda tidak mampu mengerjakan hal-hal besar, kerjakanlah hal-hal kecil dengan cara yang besar (Napoleon Hill)

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Berani Memberi Diri demi Sesama

19 Januari 2021   20:17 Diperbarui: 17 September 2021   16:17 152
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Selama ditempat kejadian, saya menghabiskan waktu cukup lama untuk mendorong mobil ataupun angkot lain demi membantu orang lain disaat mengalami kesulitan.

Arloji saya sudah menunjukkan pukul 17:30 WIB. Saya harus mencari angkot secepatnya untuk kembali ke Seminari sebab pukul 18:00 WIB saya harus tiba. Maka saya harus berganti angkot bukan naik CRJ itu lagi namun Sepakat karena mesin angkot CRJ itu masih belum bisa menyala. 

Sebelum saya naik angkot Sepakat terlebih dahulu saya membayar ongkos ke Pak Supir CRJ tadi, walaupun masih belum sampai ke tempat tujuan. Namun Pak Supir menolak ongkos saya, katanya, 'tidak usah nak, saya sangat berterimakasih kepadamu yang telah membantu saya untuk mendorong angkot ini'. Terimakasih banyak, Pak, jawabku dengan gugup. Begitu juga terhadap para penumpang yang lainnya bahwa Pak Supir tidak menerima ongkos dari mereka. 

Pak Supir hanya berkata, 'kalau mau membayar ongkos berikanlah kepada anak itu, sebab dia telah membantu saya dari kesulitan ini', sambil mengarahkan matanya kepada saya. 

Para penumpang pun segera memberikan uang ongkosnya kepada saya dengan mengucapkan 'terimakasih, nak, kamu pasti sudah capek, ini untuk membeli air minummu'. Saya sangat berterimakasih juga kepada Pak Supir dan para penumpang atas uang yang telah diberikan kepada saya tanpa saya sadari dan harapkan.

Kemudian saya naik angkot Sepakat kembali ke Asrama. Sampai di simpang Jl. Gotong Royong, Pasar Baru, saya turun dan membayar ongkos dengan tarif yang biasa. Tadi uang saya tinggal Rp. 4000 lagi. Namun sekarang saya mempunyai uang diatas Rp. 4000. Emmm......Memang hari ini sungguh membahagiakan hidup saya.

Ketika saya sampai di gerbang Seminari St. Petrus, terdengar bunyi Lonceng Angelus, pertanda sudah Pukul 18:00 WIB. Segera saya membuat Tanda Salib dan bersyukur kepada Tuhan, atas rahmat dan kekuatan yang diberikan kepada saya. Sehingga saya bisa memberikan diri demi membantu orang lain dalam kesulitan.

#Kota Pematangsiantar, Sumatera Utara

#Angkot CRJ (Citra Ria Jaya)

#Angkot Sepakat

#Asrama Seminari Tinggi St. Petrus (Tempat calon-calon Pastor - Frater)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun