Mohon tunggu...
Frater Milenial (ReSuPaG)
Frater Milenial (ReSuPaG) Mohon Tunggu... Lainnya - Seseorang yang suka belajar tentang berbagai hal
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Jika Anda tidak mampu mengerjakan hal-hal besar, kerjakanlah hal-hal kecil dengan cara yang besar (Napoleon Hill)

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Pewahyuan Diri Debata Mulajadi Nabolon Dalam Budaya Batak Toba

18 November 2020   11:39 Diperbarui: 29 April 2021   15:33 4008
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 

1.  Pengantar

Manusia memiliki ambang keterbatasan dalam kekuatan dirinya dan dalam kehidupan nyata, secara jelas manusia kerapkali merasakan adanya kekuatan-kekuatan yang datang dari luar dirinya, yang tidak dapat diperbuat oleh manusia. Untuk orang-orang tertentu ada yang mengatakan bahwa kekuatan itu ialah yang Ilahi. Bahkan ada yang menyebutnya sebagai Yang Maha Kuasa atau Maha Segalanya. Atas kesadaran akan adanya sesuatu yang Ilahi itu, membuat menusia menyembah, memohon dan berharap akan pertolongan dari yang Ilahi tersebut. Manusia memohon agar perjalanan kehidupannya berada dalam bantuan dan tutunan yang Ilahi.

Demikian halnya dalam suku Batak Toba, menyakini bahwa adanya suatu yang Ilahi, yang berkuasa dalam jagat raya, yang merajai dan menaungi masyarakat Batak Toba. Sesuatu yang Ilahi itu mereka sebut “Debata Mulajadi Nabolon”, yang kepada-Nya-lah orang Batak Toba memohon dan berharap akan pendampingan-Nya dalam hidup mereka. Bimbingan dari yang Ilahi dirasakan oleh masyarakat Batak Toba. Inilah menjadi suatu pewahyuan yang Ilahi atas diri mereka. Oleh karena itu, pada kesempatan ini kami akan memaparkan konsep tentang Allah Tinggi dan pewahyuan diri Allah Tinggi yang terdapat dalam budaya Batak Toba.

2.  Konsep Allah Tinggi dalam Budaya Batak Toba

Dalam mite Batak toba, konsep Allah Tinggi dikenal dengan nama Debata yang merupakan penjelmaan dari kekuatan tertinggi. Debata juga sering disebut  sebagai Mulajadi Nabolon atau Ompu Tuhan Mulajadi Nabolon, Ompunta Debata Nabolon. Mulajadi Nabolon adalah pencipta dan pemula genesis, atau “yang bermula dari dirinya”. Menurut paham Batak, Allah ini adalah dewa pribadi. Ia bermukim di tingkat kayangan tertinggi. Allah Tinggi ini disifatkan sebagai ketidak-matian dan kemahakuasaan, dan sejatinya dialah pencipta segala sesuatu termasuk para dewata (debata). 

Di suatu loka, loka bahari, terdapatlah Ompu kita yang bergelar Tuan Bubi na Bolon. “Loka Bahari” adalah ungkapan tempat dan waktu untuk mengungkapkan kebakaan Mulajadi Nabolon. “Tuhan Mula jadi tidak bermula”. Kata Mulajadi adalah bentukan dari kata mula  dan jadi. Mula berarti awal atau parmulaan dan jadi. Kombinasi kedua kata berarti berari “permulaan kejadian” atau ‘awal genesis”. Bolon artinya agung, akbar. Dengan nama ini Mulajadi Nabolon diketengahkan sebagai pencipta. 

Allah Tinggi adalah sebagai “pemulai” genesis dan bukan hanya sekadar “Awal-mula”. Allah Tinggi adalah sebagai “Pencipta” alam semesta: “Ibana do manjadihon nasa na adong”,Dialah menjadikan segala sesuatu. Dialah yang menjadi “sebab” dari “genesis”, yang secara aktif memulai alam ciptaan. Sementara kata Ompu (ng) mengandung pelbagai arti, sesuai dengan kondisi dan konteks pemakaiannya. Ompu digunakan kepada orang-orang yang unggul dalam kuasa, martabat dan kekudusan. Dalam konteks religius, ompu digunakan untuk menunjukkan ketakwaan (sembah suci). “Ompu adalah sebutan kepada semua yang ingin dipuja”. Dewa-dewi, pengada-pengada adikodrati, termasuk Allah Tinggi, Mulajadi Nabolon, diseru bersama-sama sebagai ompu.

Mulajadi Nabolon memiliki tiga perwujudan diri yang merupakan perwujudan dari kuasanya atas alam semesta. Ketiga perwujudan ini  disebut sebagai “Dewata Trimurti” (debata na tolu). Dari ketiga dewata tersebut memiliki tugas khusus untuk menangani ciptaan agar semuanya berjalan dengan seimbang, teratur, dan tertib. Adapun Dewata Trimurti itu ialah Batara Guru, Soripada, dan Mangala Bulan. Masyarakat Batak Toba percaya adanya tiga dunia yaitu dunia atas (Banua Ginjang), dunia tengah (Banua Tonga), dan dunia bawah (Banua Toru). 

Masing-masing dunia ini dihuni oleh Dewata. Dunia atas, pada langit yang ketujuh didiami oleh Mulajadi Nabolon. Di dunia atas pada langit keenam tinggal juga “dewata yang tiga’, yaitu Batara Guru, Soripada, dan Mangala Bulan. Dunia tengah, didiami oleh Debata Idup, Boraspati ni tano, dan Boru Saniang naga. Masih ada penghuni lain di dunia tengah yaitu Sibaso Nabolon atau Silaon Nabolon. Silaon Nabolon ialah roh nenek moyang bersama manusia. Dunia bawah, adalah tempat setan-setan dan Naga Padoha. Naga Padoha adalah personifikasi kekuatan jahat.

3.  Hubungan Debata Mulajadi Nabolon dengan Dewata Trimurti

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun