B. Lonergan melihat pertobatan ini sebagai transformasi diri sejati. Pertobatan ini juga bisa merupakan suatu transformasi diri atau peralihan keadaan dari tingkat pengetahuan dan perasaan kepada lapisan keputusan dan tindakan. Dalam hal ini manusia dituntut untuk bertanggungjawab secara pribadi. Pertobatan moral pada hakekatnya berdimensi banyak yang terbuka pada semua nilai moral manusiawi dan kristiani. Kriteri dasarnya adalah cinta manusia (agape). Dengan pertobatan ini manusia didorong untuk mencintai sesama manusia sebagaimana mestinya.
2.3 Pertobatan Religius
Pertobatan religius kerap dipahami sebagai pertobatan terakhir, melampaui pertobatan intelektual dan moral. Di sinilah ditemukan dasar baru dari semua penilaian dan perbuatan baik. Buah-buah pertobatan moral dan intelektual dihidupi dalam pertobatan religius. B. Lonergan menyatakan bahwa pertobatan religius merupakan pertobatan adikodrati, sebab tertuju pada hidup kekal manusia (eskatologis). Pertobatan ini bersifat eksistensial dan tidak lari dari kenyataan dunia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H