Mohon tunggu...
Pena ReSuPaG
Pena ReSuPaG Mohon Tunggu... Guru - "Jangan pernah ragu meniru penulis lain. Setiap seniman yang tengah mengasah keterampilannya membutuhkan model. Pada akhirnya, Anda akan menemukan gaya sendiri dan menanggalkan kulit penulis yang Anda tiru" (William Zinsser)

Penikmat Kertas-Pena dan Kopi-....

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Selayang Pandang dan Isi Ringkas Ensiklik Deus Caritas Est

15 November 2021   10:45 Diperbarui: 15 November 2021   10:58 1738
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Deus Caritas Est (slideplayer.it)

Untuk itu, Paus menjelaskan mengenai pemahaman kasih yang sejati. Kasih sejati berakar dari dimensi eros dan agape yang tidak terpisahkan. Kesatuan kasih yang demikian secara utuh dinyatakan oleh Allah yang terungkap secara nyata melalui pribadi Yesus Kristus. Di sini juga Paus menyampaikan pengajaran tentang kasih secara teoritis.

Bagian kedua menguraikan pelayanan kasih Gereja sebagai suatu persekutuan kasih. Dalam hal ini Paus menandaskan kasih sebagai landasan dari pelayanan Gereja. Pelayanan adalah tugas yang tidak dapat terpisah dari jati diri Gereja. Paus mengingatkan kembali akan kewajiban utama Gereja sebagai pelayan kasih. Model utama pelayanan kasih Gereja yaitu Yesus Kristus sendiri. Bagian ini secara lebih konkrit memuat praksis gerejawi atas perintah kasih akan sesama. Pada bagian penutup, Paus menunjukkan bahwa Gereja tidak pernah kekurangan teladan kasih. 

Gereja memiliki banyak orang kudus yang hidupnya senantiasa memancarkan kasih. Paus memberi contoh beberapa orang kudus yang semasa hidupnya memberi kesaksian kasih bagi sesamanya seperti: Gregorius Agung, Diakon Laurentius, Ambrosius Agung, dan sebagainya serta Paus menyebut Bunda Maria sebagai teladan utama dari semua orang kudus.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun